Awalnya sih penasaran mau ngeliat aksi lain
Mackenzie Foy di film ini, tanpa niat banget nonton. Tapi tiba-tiba temen-temen
gue pada ngajakin nonton meskipun harus cabut kelas. Ya sudah lah, ikut ajah.
Karena cuma film ini yang tayang di jam lapan, kami berenam pun setuju untuk
nonton film ini daripada harus kemaleman pulang.
Jujur gue takut banget sama kegelapan luar
angkasa, dan film ini 90% menampilkan angkasa luar yang super gelap dan sunyi.
Tapi gue bertahan sampe akhir dan berusaha mengerti alur cerita film ini.
Cerita bermula dengan narasi seorang anak
bernama Murph (Mackenzie Foy) yang menceritakan keadaan ayahnya yang berpindah
profesi dari pilot luar angkasa NASA menjadi petani. Di bumi, keadaan sudah
parah dengan seringnya terjadi badai debu dan tinggal jagung lah tanaman yang
bisa ditanam.
Murph menceritakan pada ayahnya ada hantu di
kamarnya yang selalu secara berkala menjatuhkan buku-buku dari raknya membentuk
sandi morse. Tapi Cooper (Matthew McConaughey) berusaha menjelaskan alasan
kejadian itu dari sudut pandang fisika, tapi Murph percaya kalau hantu itu
sedang ingin berkomunikasi dengannya. Lalu saat badai debu datang dan mengotori
kamar Murph, ada sebuah pesan koordinat dalam bentuk angka biner yang
mengarahkan mereka ke instalasi NASA rahasia yang dipimpin oleh Profesor Brand
(Michael Caine).
Prof. Brand mengungkapkan bahwa lubang
cacing ternyata diciptakan oleh suatu kecerdasan alien, menawarkan kesempatan
bagi kelangsungan hidup manusia di planet baru. Selama ini ternyata NASA masih
terus melanjutkan misi Lazarus yang melakukan penjelajahan luar angkasa untuk
mencari planet baru untuk dihuni manusia selain bumi demi menyelamatkan
kelangsungan hidup manusia. Ada tiga planet yang dinamai sesuai dengan nama
astronot yang pertama menjejakkan kakinya yaitu Miller, Edmunds, dan Mann.
Cooper yang tadinya diberhentikan dari profesinya sebagai pilot NASA, kini
direkrut kembali untuk melanjutkan misi Lazarus.
Ada dua rencana dalam misi Lazarus ini.
Rencana A adalah, setelah para pencari planet menemukan planet yang bisa
dihuni, Brand akan membawa umat manusia ke planet tersebut dengan menggunakan
stasiun luar angkasa melalui gravitasi. Lalu rencana B adalah, para pencari
planet membawa embrio yang kemudian akan dibuahi untuk memulai kehidupan
manusia yang baru tanpa mengikutsertakan manusia yang ada di bumi pada masa
itu.
Dalam menjalankan misinya, Cooper bergabung
dengan ahli biologi Amelia Brand
(Anne Hathaway), fisikawan Romily (David
Gyasi); ahli geografi (Wes Bentley); dan dua robot artifisial cerdas, TARS
(disuarakan oleh Bill Irwin) dan CASE (disuarakan oleh Josh Stewart).
Gravitasi membawa mereka memasuki lubang
cacing dan ke planet Miller. Planet ini begitu dekat dengan Gargantua sehingga
perbedaan waktunya sangat signifikan. Setiap satu jam di permukaan adalah tujuh
tahun di bumi. Cooper,
Amelia, Doyle dan CASE turun ke planet, yang terbukti
tidak ramah karena seluruh permukaannya benar-benar tertutup oleh laut dangkal
dengan gelombang ombak yang amat besar. Saat Amelia sedang mengumpulkan data di
planet Miller, sebuah gelombang pasang besar membunuh Doyle dan menunda
keberangkatan pesawat mereka. Ketika mereka kembali ke stasiun penerbangan, 23
tahun telah berlalu.
Di Bumi, Murphy dewasa (Jessica Chastain)
sekarang telah menjadi ilmuan NASA yang berusaha memecahkan masalah fisika
Prof. Brand mengenai peluncuran stasiun luar angkasanya. Di ranjang
kematiannya, Prof Brand akhirnya mengakui bahwa ia sudah memecahkan masalahnya
bertahun-tahun lalu, dan mengungkapkan bahwa proyek ini tidak mungkin berhasil
tanpa adanya data tambahan dari singularitas lubang hitam. Ia menyadari kalau
rencana A tidak akan berhasil. Itulah sebabnya ia membuat rencana B.
Bahan bakar yang mereka miliki tinggal
sedikit dan hanya cukup untuk mengunjungi satu planet lagi sebelum kembali ke
bumi. Amelia percaya bahwa planet Edmund memiliki data yang lebih menjanjikan,
tapi Cooper dan Romily mendukung planet Mann. Cooper menuduh Amelia memilih
planet Edmund karena ia menyimpan rasa pada Edmund. Akhirnya mereka menuju
planet Mann. Mereka merasa ada yang salah dengan planet itu karena permukaannya
tertutup salju yang dingin dan tidak ramah. Dr. Mann (Matt Damon) akhirnya
mengungkapkan bahwa ia memalsukan data tentang kelangsungan planetnya sehingga
mereka akan menyelamatkannya, dan ia tahu bahwa rencana B-lah tujuan sebenarnya
misi mereka selama ini.
Mann berusaha membunuh Cooper. Sementara Romily
meninggal ketika ia secara tidak sengaja memicu bom yang ada pada data yang
dimiliki Dr. Mann. Mann melarikan diri ke stasiun dan berniat untuk melanjutkan
rencana B ke planet Edmund.
Amelia menyelamatkan Cooper dengan pesawat
lain dan mereka tiba tepat waktu di stasiun ketika menyaksikan Mann melakukan
kesalahan pada saat ia mencoba mendaratkan pesawatnya di stasiun. Mann pun
mati.
Dengan sedikit bahan bakar yang tersisa,
Cooper dan Amelia berencana untuk membawa stasiun memutar melewati Gargantua
untuk menuju ke planet Edmund. Cooper dan TARS terlepas masuk ke lubang hitam,
berharap mereka bisa mengumpulkan data tentang singularitas. Amelia terlepas
dari mereka saat stasiun perlahan-lahan melepaskan muatan untuk menghemat bahan
bakar. TARS dan Cooper muncul dalam dimensi Tesseract dimana waktu muncul
sebagai dimensi ruang dan portal di belakang rak buku milik Murph. Disana Cooper
bisa melihat masa lalu dan masa depan kamar Murph. Ia melihat beberapa gambar
Murph kecil dan menyadari bahwa selama ini ia adalah hantu di belakang rak buku
anaknya tersebut.
Menggunakan gelombang gravitasi, ia
mentransmisikan data singularitas dari TARS ke Murphy dewasa melalui kode morse
dan angka-angka biner yang memungkinkan dirinya untuk menyelesaikan persamaan
Prof Brand dan mengevakuasi Bumi.
Bertahun-tahun kemudian, Cooper terbangun di
kapal stasiun luar angkasa NASA dan bertemu dengan Murph yang kini sudah tua
dan sedang menjelang ajalnya. Murph meyakinkan Cooper untuk mencari Amelia yang
telah mulai mengerjakan rencana B di planet Edmund.
Film ini bikin gue mumet. Hahaha. The reason,
pertama, gue takut gelap luar angkasa dan kehampaannya, kedua, banyak rumus dan
itung-itungan fisika yang jadi inti pembicaraan di film ini yang ngga gue
ngerti sama sekali, ketiga, banyak juga itung-itungan itu yang masih diragukan kebenarannya.
Well, tapi secara keseluruhan film ini bagus sih, walaupun buat gue, mungkin
ilmu gue belom nyampe buat ngerti keseluruhan film ini dan memaksa gue untuk
buka google biar lebih ngerti apa itu siungularitas, relativitas, biner, kode
morse, dll.
--D Ark R Ain Bow--
0 comment:
Posting Komentar
Come share to us !!