TEMA
Ini
adalah unsur paling utama yang harus ada pada sebuah cerita—yang dalam
pembahasan ini cerpen. Tapi terkadang orang-orang banyak mengartikan kalau tema
adalah judul. Judul cerita merupakan bagian dari tema. Tapi tema tidaklah harus
sama dengan judul. Tema adalah ide pokok yang mendasari suatu cerita itu
berdiri. Tema menjadi dasar
pengembangan seluruh cerita, maka tema pun bersifat menjiwai seluruh bagian
cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas dan abstrak.
JUDUL
Seperti halnya lagu, cerpen juga
membutuhkan adanya judul. Karna judul merupakan bagian yang sangat penting
dalam pengapresiasian karya tulis. Sebelum menilai isi keseluruhan suatu
cerita, apresiator/pembaca akan menilai sebuah cerpen dari tampilan judulnya.
Sehingga banyak penulis yang menggunakan judul yang unik untuk menarik
perhatian pembacanya. Terkadang malah penulis membuat judul yang sepertinya
sama sekali berbeda dengan tema dan isi cerita. Namun jika ditelaah lebih
dalam, si penulis menyisipkan arti sebenarnya dalam judul. Mereka (penulis)
juga sering menggunakan kiasan dan bahasa lain dalam menulis judul cerita untuk
membuat cerpen mereka semakin menarik untuk dibaca. (jujur sampe sekarang gue
paling bingung nentuin judul. Gue belum bisa bikin judul yang bener-bener
catchy--menarik).
ISI
CERITA
Isi cerita meliputi beberapa unsur, seperti:
Pengenalan
tokoh/penokohan
Dalam membangun sebuah tokoh yang
hidup, penulis memiliki beberapa cara untuk menggambarkan bagaimana sifat si
tokoh cerita. Ada yang langsung menuliskan karakternya. Ada juga yang
menggambarkan sifatnya dengan menyisipkan dialog dengan berbagai nada dan
mimik, dan sebagainya. Biasanya penokohan terbagi atas tokoh antagonis dan
protagonis serta tokoh pendukung lainnya diantara tokoh utama.
Alur
Sebuah cerpen menyajikan sebuah cerita kepada pembacanya. Alur cerita
ialah peristiwa yang jalin-menjalin berdasar atas urutan atau hubungan
tertentu. Sebuah rangkaian peristiwa dapat terjalin berdasar atas urutan waktu,
urutan kejadian, atau hubungan sebab-akibat. Jalin-menjalinnya berbagai
peristiwa, baik secara linear atau lurus maupun secara kausalitas, sehingga
membentuk satu kesatuan yang utuh, padu, dan bulat dalam suatu cerpen.
Plot ialah cerita yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya
dihubungkan secara sebab-akibat, peristiwa yang disebabkan atau menyebabkan
terjadinya peristiwa yang lain. Plot ialah peristiwa-peristiwa yang ditampilkan
dalam cerita yang tidak bersifat sederhana, karena pengarang menyusun
peristiwa-peristiwa itu berdasarkan kaitan sebab-akibat bahwa alur cerita
ialah jalinan peristiwa yang melatari sebuah cerpen yang dihubungkan secara
sebab-akibat.
Setting
Setting dalam cerpen meliputi
latar tempat, waktu dan suasana. Penulis yang baik dan memiliki kreatifitas tinggi,
akan mampu memberikan gambaran yang sesuai dengan apa yang ingin mereka
sampaikan, dan mampu membawa pembaca masuk ke imaginasi yang disampaikan
penulis dalam goresan tinta pada kertas meskipun seandaianya setting yang
digambarkan penulis sama sekali tidak nyata dan tidak masuk akal.
Misalnya setting sebuah cerita
Tempat: lapangan
Waktu: siang hari/panas
Suasana: tegang
Paragrafnya:
Jam menunjuk
pukul satu. Matahari seperti biasa melaksanakan tugas beratnya dan tanpa malu bersinar
terik hingga menyilaukan mata. Di lapangan ini masih terjadi perselisihan
antara dua kubu tim yang saling menendangkan kakinya. Sudah ada beberapa anak
digantikan, tapi suasana masih tegang. Penonton yang juga semakin ramai hanya
bisa menepuk dan riuh menyoraki anak-anak yang berada di lapangan. Keringat
mengucur deras dari atas tubuh para pemain yang masih terus berlari merebutkan
bola. Tapi hingga detik ini kedudukan masih seimbang. Tidak ada satu tim pun
yang mau mengalah atau pun mengubah angka nol yang masih bertengger di papan
nilai.
Point of View/Sudut
pandang
Untuk beberapa orang, sudut
pandang mungkin menjadi salah satu unsur yang tidak begitu penting karna cerita
akan tetap dapat dibaca lewat sudut pandang mana pun. Tapi bagi sebagian orang,
mereka memerlukan sudut pandang yang pas untuk dapat lebih menikmati dan masuk
ke dalam imaginasi penulis. Misalnya sebuah karya bertema harian (diary) yang
akan lebih bagus ditulis dengan sudut pandang orang pertama sebagai tokoh
utama. Biasa ditulis dengan narasi –aku. Contoh paragraf:
Berdiri
dilapangan sebagai hukuman terlambat? Akhirnya aku merasakannya. Ini semua
karna aku bangun terlambat dan keadaan diperburuk dengan adanya demo kenaikan
harga BBM di jalan menuju sekolah yang harus kulalui, yang sampai kini belum
menemui keputusan.
Ada juga sudut pandang yang memakai kata –dia. Ini sudut
pandang yang narasinya ada dalam cerita namun tidak langsung menceritakan
kisahnya melainkan kisah orang lain. Contoh:
Aku mengenalnya lebih dari yang mereka tahu. Dan saat mereka bilang dia merana, itu bukanlah hal yang luar biasa bagiku. Liona selalu terlihat merana sejak duduk di bangku Taman Kanak-kanak ketika tahu nilainya tidak memuaskan. Dia tidak pernah merasa cukup belajar. Padahal nilai terendah yang pernah ia dapatkan adalah delapan lima.
Dan sudut pandang yang
selanjutnya berpola narasi yang si pencerita tidak termasuk ke dalam isi
cerita(diluar cerita) tapi ia tahu segala sesuatu tentang cerita.
AMANAT/PESAN
Suatu karya tidak akan ada
artinya bila tidak ada pesan yang tersembunyi di dalamnya. Cerpen yang bagus
adalah, yang memiliki kesan dan pesan bagi para pembacanya. Amanat bisa
dituliskan langsung dengan kata-kata tambahan dari pengarang, ada juga yang
biasa menggunakan unsur lain untuk menyampaikan pesan itu secara tersirat dari
dalam cerita.
With Smile
--D Ark R Ain Bow--