Siapa yang suka nge-bully?
Eh jangan lah ya. Inti dari film ini mengajarkan kita untuk ngga melakukan hal buruk tersebut.
Hampir aja gue ngga kedapetan jam pertama dari penayangannya di Cibinong Platinum karena ternyata kondisi jalan yang padat. Gue menonton film ini 3 hari setelah tanggal tayangnya di Indonesia dan karena di GI tumbenan belum menjadwalkan film ini tayang disana, akhirnya memaksa gue ke Cibinong daripada harus ke Kelapa Gading yang gue belum pernah jelajahi.
Gue sampe di bioskop kira-kira 3 menit sebelum jadwal tayang jam pertama. Masih ngos-ngosan dan ngga sempet beli snack dan minuman, di dalem bioskop udah gelap dan layar udah menampilkan pembukaan film.
A Silent Voice.
Film bermula dengan adegan Ishida Shoya yang merasa sangat depresi dan menarik diri dari lingkungan sosialnya, ia mencoret kalendernya dengan hitungan lamanya dia bekerja paruh waktu. Lalu menjual semua komik dan koleksinya untuk mendapatkan uang yang diberikannya pada mamanya. Lalu berganti adegan di kelas 6 SD dimana Ishida (Seiyuu Mayu Matsuoka) terkenal populer di kalangan teman-temannya. Kemudian adegan berganti pada saat di kelas Ishida akan ada seorang murid baru.
Perkenalan murid baru kali itu berbeda dengan biasanya. Si murid baru mengabaikan guru ketika ia disuruh menyebutkan namanya dan berkenalan. Kelas menjadi sepi senyap sampai sang guru menyentuh bahu si murid baru dan dia mengeluarkan sebuah buku catatan dari dalam tasnya.
Anak baru bernama Shouko Nishimiya (Seiyuu Saori Hayami) itu membalikkan selembar demi selembar kertas pada buku catatannya yang ternyata isinya adalah kalimat-kalimat perkenalan. Di akhir perkenalannya, ia memberitahu teman-teman sekelasnya kalau dirinya tuli. Disaat yang lain terbengong-bengong karena tahu kenyataan bahwa Nishiyama tuli, Ishida menyeletuk dengan keras dan langsung dinilai tidak sopan.
Mulai saat itu awalnya banyak yang tertarik untuk berteman dengan Nishimiya, namun lama kelamaan banyak yang sulit mengerti perkataan Nishimiya dan menghindar.
Sebenarnya Nishimiya mengajak Ishida berteman. Namun Ishida yang juga tidak mengerti apa yang diucapkannya pun malah membentak Nishimiya dan ikut menjauhinya juga. Sampai akhirnya hal ini berlanjut ke tindakan bully yang dilakukan Ishida.
Ibu Nishimiya melapor kepada pihak sekolah kalau Nishimiya sudah kehilangan 8 alat bantu dengar dan beranggapan bahwa anaknya telah menjadi korban bully, akhirnya kasus ini berujung pada guru yang langsung tahu bahwa pelakunya adalah Ishida. Ibu Ishida menemui Ibunya Nishimiya untuk meminta maaf sekaligus ganti rugi atas alat bantu dengar Nishimiya yang dihilangkan oleh Ishida. Sejak saat itu, tidak ada lagi seorang pun yang mau berteman dengan Ishida.
Lalu adegan kembali ke masa Ishida (Seiyuu Miyu Irina) yang telah berhasil mengumpulkan uang lalu memberikannya kepada ibunya. Namun bukannya senang, ibunya malah mengancam akan membakar uang hasil kerja kerasnya karena tahu bahwa Ishida punya kalender aneh yang berakhir hanya sampai bulan April. Dari situ ibu Ishida menyimpulkan bahwa anaknya akan bunuh diri. Ia terus menyudutkan Ishida untuk berjanji tidak akan bunuh diri. Akhirnya Ishida pun berjanji walaupun akhirnya uang yang sudah berhasil dikumpulkannya tetap terbakar karena ibunya terlalu senang mendengar perkataan anaknya.
Ishida yang sudah lebih dewasa kini menjadi anak yang pemurung. Karena di sekolah barunya ada yang menyebarkan berita bahwa dirinya suka melakukan hal-hal mengerikan pada orang lain, akhirnya dia tidak memiliki teman. Ia jadi memiliki kebiasaan takut memandang wajah orang lain dan mendengar perkataan orang lain. Saking merasa bersalahnya atas kejadian di SD itu, dia pun merasa bahwa monster seperti dirinya tidak pantas bahagia dan bahkan tidak pantas untuk hidup.
Ishida SMP kini mengikuti klub bahasa isyarat. Dan saat ia merasa bahwa harapannya untuk hidup telah benar-benar hilang, tiba-tiba saja ia melihat Nishimiya lewat di hadapannya lalu mengejarnya. Saat itu ia melakukan bahasa isyarat mengajak Nishimiya berteman dengannya. Kemudian ia menyadari ternyata itulah yang dikatakan Nishimiya dulu di SD. Ishida makin merasa bersalah dan lari dari hadapan Nishimiya.
Sejak saat itu, Ishida menghindari Nishimiya karena merasa canggung.
Suatu ketika ada seorang anak yang sedang dipaksa meminjamkan sepedanya kepada anak lain. Karena tidak tega melihatnya, Ishida pun merelakan sepeda miliknya dipinjam orang itu (yang ternyaata tidak dikembalikan). Ishida merasa kesal karena saat itu niatnya dia mau menemui Nishimiya. Tapi sewaktu ia di perjalanan pulang, cowok yang tadi ia tolong dari peminjam sepeda itu ternyata sedang berdiri di persimpangan jalan sambil menuntun sepeda Ishida! Lalu mulai saat itulah Ishida dengan cowok bernama Tomohiro Nagatsuka menjadi teman dekat.
Hari-hari selanjutnya dilalui dengan mudah dengan adanya Nagatsuka yang ceria disisi Ishida. Tapi tidak ketika ia ingin menemui Nishimiya yang langsung dihadang oleh orang bertubuh kecil yang mengaku pacar Nishimiya. Tapi berkat bantuan Nagatsuka, akhirnya Ishida bisa mengobrol dengan Nishimiya. Mereka mulai dekat dan tidak canggung. Ishida jujur pada Nishimiya kalau dirinya sedang mencari arti tentang pertemanan belakangan ini sebelum menemuinya kembali. Ia masih merasa bersalah atas apa yang dilakukannya di masa lalu.
Dari jauh, Nagatsuka dan orang yang mengaku pacar Nishimiya itu memperhatikan obrolan Ishida dan Nishimiya. Yang berakhir pada terceburnya Ishida dan Nishimiya ke dalam sungai karena usaha mereka untuk mengambil buku catatan milik Nishimiya yang terjatuh.
Besoknya Ishida disuruh menjemput adiknya Maria di TK. Disitulah ia bertemu dengan orang yang mengaku pacar Nishimiya. Karena keadaannya yang lemas akhirnya orang yang ternyata bernama Yuzuru (Seiyuu Aoi Yuuki) itu diajak pulang ke rumah Ishida dan menginap bersamanya (Ishida masih belum tahu kalau Yuzuru bukan laki-laki).
Di tengah malam, Yuzuru melarikan diri dari rumah Ishida. Setelah dikejar akhirnya Yuzuru mengaku bahwa dia adalah adik perempuan Nishimiya.
Film ini banyak menampilkan adegan yang menurut gue agak bertele-tele. Tapi selama film berlangsung, banyak adegan yang bikin penonton ketawa terus karena tingkah lucu dari tokoh-tokohnya terutama Nagatsuka yang kocak dan penyataan cinta Nishimiya kepada Ishida yang tidak tersampaikan dengan jelas.
Di seperempat film, emosi penonton mulai dibuat melow.
Ternyata Nishimiya juga merasa depresi dan sering kali berniat bunuh diri. Makanya Yuzuru selalu ada didekatnya dan menjaganya sampai dia tidak masuk sekolah.
Saat festival kembang api, Ishida menontonya bersama dengan ibu dan kakak beradik Nishimiya. Saat itu Nishimiya izin pulang lebih dulu. Tapi karena Yuzuru minta tolong diambilkan kameranya, Ishida pun pergi ke rumah Nishimiya dan malah menemukan Nishimiya yang sedang berdiri di pinggir balkon rumahnya.
Ishida sangat ketakutan dan berlari menuju Nishimiya yang kini melompat jatuh. Beruntung tangannya masih sempat menggapai Nishimiya. Namun sialnya, ketika mengangkat naik tubuh Nishimiya, tubuh Ishida malah berbalik jatuh dan mengakibatkan dirinya dirawat di rumah sakit beberapa hari.
Ibu Nishimiya merasa bersalah atas kejadian tersebut dan berlutut minta maaf pada ibu Ishida.
Setelah kesadarannya pulih, Ishida langsung menemui Nishimiya dan berkata bahwa dia akan membantunya untuk tetap hidup. Gue pikir disini mereka akhirnya akan jadian. Tapi ternyata engga genks. Film ini lebih ke arah persahabatan dan arti pertemanan yang sesungguhnya.
Ishida kembali ke sekolah pada saat di sekolah sedang berlangsung festival kebudayaan. Kedatangannya ke kelas langsung disambut oleh tangis haru Nagatsuka yang berkata bahwa ia tetap menjadi sahabatnya. Lalu film berakhir di adegan Ishida akhirnya berani untuk menatap wajah orang lain dan mendengarkan setiap suara yang dikatakan orang lain.
Jujur gue agak kecewa sama ending film ini yang menurut gue nanggung banget. Atau mungkin sang produser emang ngga berniat menghapus air mata penonton setelah selesai menonton. Jadi emosi kita masih sedih dan air mata belum kering eh film udah abis aja. Untuk lebih lengkapnya sih enaknya baca manganya aja. Ada sekitar 32 chapter yang dijamin bakal lebih dalem lagi menyayat hati. Tapi untuk memainkan emosi, film ini patut diacungin jempol deh.
For me this is 3.5/5
Jaa ne~
--D Ark R Ain Bow--