Kamis, 31 Januari 2019

The Kid Who Would Be King, 2019 | Saat Nasib Sebuah Negara Berada di Tangan Anak-Anak


Legenda King Arthur dan pedangnya Excalibur sudah diangkat ke berbagai karya dan sering banget gue temuin. Entah itu di film, komik, anime, game, atau novel. Pokoknya paket komplit legenda King Arthur dan Excalibur itu memang sudah terkenal banget banget. Dan film The Kid Who Would Be King ini mengangkat kembali legenda tersebut.




Beruntungnya gue, karena ikut kuis yang diadakan oleh akun twitter @20thCFoxID gue mendapatkan dua undangan screening film ini tiga hari sebelum penayangannya perdana di Indonesia. Langsung lompat-lompat kegirangan dong pas tahu kalau gue menang. Saat itu gue ditemani oleh mamah tercinta berangkat ke bioskop untuk menyaksikan kisah anak-anak yang bertarung melawan kekuatan jahat penyihir hitam Morgana.

Oke, jadi begini ceritanya..

This post contain HARD SPOILER

Alexander Elliot (Louis Ashbourne Serkis) adalah seorang anak yang tinggal bersama ibunya. Pada suatu pagi ia mendapatkan banyak pesan singkat dari sahabatnya Bedders (Dean Chaumoo). Bedders meminta pertolongan Alex yang ternyata dirinya sedang dirundung oleh teman sekolahnya Kaye (Rhianna Dorris) dan Lance (Tom Taylor). Tanpa memikirkan dirinya sendiri atau membaca situasi akan menang atau tidak, Alex membalas perlakuan mereka terhadap Bedders dengan melayangkan beberapa pukulan serius pada Lance. Sialnya pada saat mereka berkelahi, guru melihat itu dan mereka pun terkena detensi.


Di hari berikutnya setelah selesai menjalani detensi, Kaye dan Lance yang tidak terima karena mereka ikut dihukum itu pun berusaha untuk membalasnya pada Alex. Alex sempat dikejar sampai ia tiba pada sebuah bangunan yang sudah runtuh dan ia menemukan sebuah pedang yang tertancap pada batu reruntuhan gedung tersebut. Karena rasa penasaran, Alex pun mencoba mencabut pedang tersebut. Pada percobaan kedua, ia pun berhasil mencabutnya lalu membawanya ke rumah.


Sesampainya di rumah, Alex menyuruh Bedders untuk ke rumahnya dan ia pun menunjukkan pedang temuannya tersebut. Di bagian pegangan pedang tersebut ada deretan kata-kata dalam bahasa latin yang ternyata artinya adalah pedang itu milik Raja Arthur, pedang Excalibur. Alex dan Bedders tertawa karena mereka tidak percaya dengan apa yang tertulis disana. Mereka percaya kalau itu hanyalah sebuah mitos. Sambil bercanda, Alex pun berpura-pura mengangkat Bedders sebagai ksatria menggunakan pedang tersebut.

Keesokan harinya, di kelas Alex kedatangan seorang murid pindahan yang gayanya sungguh eksentrik dan aneh. Dia bernama Mertin (Angus Imrie). Di hari pertama Mertin sekolah, ia selalu memperhatikan Alex dan Bedders. Dan puncaknya saat makan siang di kantin, anak bernama Mertin itu berkata kalau Alex adalah raja berikutnya setelah raja Arthur. Hasilnya, semua anak melempari Mertin dengan botol minuman karena sudah dianggap gila.

Sementara itu, jauh di bawah permukaan bumi. Morgana (Rebecca Ferguson) mulai merasakan kekuatannya kembali. Dengan perpecahan diantara umat manusia, persis seperti kutukan terakhirnya sebelum ia dikalahkan Raja Arthur dulu, bahwa perpecahan umat manusia akan membawa dirinya kembali ke bumi. Ia memerintahkan tentaranya untuk membunuh Raja yang baru dan merebut kekuasaan pedang Excalibur.


Suatu malam Alex merasakan bahwa ada sesuatu di luar jendela kamarnya. Setelah membuka tirai jendelanya, ia tak bisa mempercayai seutuhnya kalau dari dalam tanah baru saja muncul sesosok prajurit pedang dengan tubuh berapi. Alex mencoba untuk membangunkan ibunya yang ternyata ibunya tidak ada di kamarnya, hilang. Sementara sosok itu semakin mendekat ke kamar Alex. Tepat saat sosok tersebut tiba di kamar Alex, ia menyadari kalau pedang Excalibur yang disimpan di lemarinya memancarkan cahaya terang berkedip-kedip. Ia meraih pedang itu dan berusaha untuk melindungi diri. Namun karena dia tidak pernah berlatih pedang sebelumnya, ia kehilangan kendali atas pedangnya dan jika saat itu Mertin tidak datang tepat waktu, maka habislah dia.

Setelah menyelamatkan nyawa Alex, Mertin tampak lemas dan mengatakan kalau dia tidak bisa menggunakan sihir di malam hari. Dan saat itu kekuatannya terkuras habis. Dia juga berkata pada Alex untuk menemuinya besok di sebuah restoran cepat saji, membawa pedangnya. Setelah mengatakan itu, dia berubah menjadi seekor burung hantu lalu terbang pergi keluar kamar Alex.

Esoknya, Alex kebingungan karena ibunya sama sekali tidak merasa kalau ada sosok yang masuk ke dalam rumah. Dan lagi, rumahnya kembali normal seperti tidak terjadi apa-apa. Alex menceritakan kejadian yang menimpanya dan berkata kalau pedang yang ia temukan ternyata benar-benar pedang Excalibur dan pedang itu sah miliknya. Meskipun ibunya tetap tidak percaya dan kukuh untuk tetap mengembalikan pedang itu ke kepolisian, Alex tetap pergi membawa pedang itu dan bersama dengan Bedders, ia menemui Mertin di restoran cepat saji yang diberitahunya tadi malam.


Di tempat itu, Mertin mengatakan kalau dirinya adalah seorang penyihir bernama Merlin. Untuk membuat Alex dan Bedders percaya, ia berubah menjadi wujud Merlin dalam versi dewasa dan menunjukkan sihirnya. Merlin dewasa (Patrick Stewart) berkata, Morgana akan terus mengutus prajuritnya sampai sang raja mati untuk mengambil pedang Excalibur. Untuk itu, Alex memerlukan bantuan dari ksatria lain untuk mengalahkan pasukan tentara Morgana. Dan Merlin juga berkata bahwa waktu malam akan sangat membahayakan bagi Alex dan ksatrianya, Bedders. Meskipun begitu, ketika pasukan prajurit Morgana menyerang, semua orang akan menghilang dan akan kembali setelah mereka dikalahkan.

Singkat cerita, Alex dan Bedders dikejar oleh Kaye dan Lance. Dan saat malam menyingsing, Alex memiliki rencana untuk menjadikan Kaye dan Lance ksatrianya. Dengan rencanya yang disusunnya, Alex berhasil menjadikan mereka berdua ksatria dan mampu kabur dari kejaran prajurit Morgana yang datang semakin banyak.

Alex menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Kaye dan Lance. Awalnya mereka tidak percaya. Namun akhirnya mereka pun percaya dan Alex berusaha mencari cara untuk mengalahkan Morgana berdasarkan buku dongeng masa kecilnya yang ia percayai diberikan oleh ayahnya sebelum ayahnya meninggalkan dia dan ibunya.

Saat itu Alex baru menyadari sesuatu. Dia percaya bahwa sebelum meninggalkan dia dan ibunya, ayahnya pasti mengetahui sesuatu tentang yang saat ini terjadi dan dia memberikan buku dongeng Raja Arthur miliknya untuk menjadi petunjuk bagi Alex. Akhirnya Alex, Bedders, Lance dan Kaye memutuskan untuk pergi ke tempat kelahiran ayahnya.



Di perjalanan kesana, mereka dihentikan oleh Merlin dan mereka diperintahkan untuk berlatih bela diri dengan pedang. Menggunakan sihirnya, Merlin menggandakan pedang Excalibur untuk diberikan pada Bedders, Lance dan Kaye. Awalnya mereka berlatih dengan dahan pohon yang sudah disihir Merlin sementara Merlin pergi mencari makanan. Namun tiba-tiba pohon yang mereka gunakan untuk berlatih berubah menjadi hitam dan menyerang mereka dengan brutal. Merlin datang tepat waktu untuk membuat mereka terlepas dari prajurit Morgana, namun kekuatannya terkuras habis dan membuat Alex dan yang lainnya terancam karena hari mulai malam.

Ditambah lagi Lance yang mulai merasa kalau Alex tidak layak sebagai seorang raja dan berusaha untuk mengkhianatinya. Kaye setuju dengan Lance dan mengikutinya. Singkat cerita, Alex dan Lance duel pedang yang menyebabkan pedang Excalibur patah dan jatuh ke dalam air.

"Lady of the lake, kalau aku memang pantas untuk memiliki pedang Excalibur, maka tolong kembalikan pedang itu padaku."

Menunggu beberapa saat sampai akhirnya ada sebuah tangan yang muncul dari dalam air dengan pedang Excalibur di genggamannya. Setelah itu mereka pun menjadi yakin kalau Alex memanglah pantas untuk menjadi raja mereka. Mereka pun saling berjanji untuk tidak mengkhianati satu sama lain lagi. Mereka melanjutkan perjalanan dengan kejaran prajurit Morgana yang semakin banyak. Namun karena ide Alex, mereka akhirnya selamat pada malam itu dan bisa sampai di tempat ayah Alex.


Alex mengunjungi rumah ayahnya seorang diri. Namun dia tidak bisa menemui ayahnya dan disana hanya ada tantenya. Tantenya berkata kalau dia juga tidak tahu dimana ayahnya. Dan dia berkata kalau yang memberikan buku dongeng Raja Arthur itu bukan pula ayahnya, melainkan ibunya. Ibunya ternyata hanya menceritakan yang baik saja mengenai ayahnya karena tidak mau Alex sedih. Saat mengetahui kebenaran itu, Alex sangat terpukul dan benci dengan ibunya. Namun karena semangat yang diberikan Bedders, Lance dan Kaye, Alex yang sudah sangat putus asa akhirnya bisa bangkit kembali dan melanjutkan misi mereka untuk mengalahkan Morgana.


Mereka masuk ke dunia bawah dan menemukan Morgana dan para prajuritnya disana. Mereka bertarung hebat dan akhirnya Alex berhasil menusuk tubuh Morgana dengan pedangnya. Mereka lalu pulang dan menganggap semua sudah selesai. Tapi ternyata saat malam hari datang, prajurit Morgana masih datang dan berusaha membunuh Alex.

"Peraturan pertama, hargai orang yang kau cintai.."

Alex mencoba mengingat mengapa dia masih belum  bisa mengalahkan Morgana. Ternyata karena dia masih menyimpan kebencian pada ibunya-lah yang membuat usahanya sia-sia. Lalu saat itu juga dia meminta maaf pada ibunya dan berjanji untuk tidak saling berbohong satu sama lain.

Merlin datang dan berkata kalau gerhana yang akan terjadi esok harinya merupakan satu-satunya kesempatan yang mereka punya. Morgana akan datang, tetapi bukan di waktu malam. Maka Merlin dapat membantu bertempur bersama mereka.


Merlin menghipnotis para guru untuk mengijinkan anak-anak murid yang lain bertarung bersama Alex dan yang lainnya. Mereka lalu mempersiapkan segala peralatan dan strategi untuk menghadapi Morgana.

Alex dan seluruh murid di sekolahnya mampu menyudutkan Morgana dan akhirnya dengan pedang Excalibur, kali ini Alex memastikan Morgana dikalahkan.


Akhirnya, Merlin dengan tubuh dewasa nya berpamitan dengan Alex dan yang lain. Alex pun memberikan pedang Excalibur kembali pada Lady of the Lake sampai pedang itu dibutuhkan kembali.

Banyak banget pesan moral yang bisa diambil dari film ini. Dan gue sangat-sangat puas nonton film ini. Drama keluarganya dapet, petualangannya dapet, action nya dapet, humor nya dapet, dengan visual yang bagus dan pemeran yang oke banget. Merlin muda itu brilian banget sih! Gue sukaa!! 9/10.


--D Ark R Ain Bow--



This entry was posted in

0 comment:

Posting Komentar

Come share to us !!