Senin, 23 Februari 2015

Zedd -- I Want You To Know Ft. Selena Gomez

      Saat sedang dikabarkan dekat dan pacaran, pasangan Zedd dan Selena Gomez merilis lagu duet mereka yang berjudul 'I Want You To Know". Menurut gue, ngga terlalu seperti lagu-lagu Zedd sebelumnya yang lebih kuat dan strong power banget, di lagu ini Zedd terdengar lebih lembut dan melodikal banget. (alaah--). Tapi part kesukaan gue adalah di opening. Terdengar kayak di game-game. Hihihi



I want you to know that it's our time

You and me bleed the same light

I want you to know that I'm all yours
You and me run the same course



I'm slippin down a chain reaction

And here I go here I go here I go go
And once again I'm yours in fractions
It takes me down pulls me down pulls me down low



Honey it's raining tonight

But storms always have an eye have an eye
Tell me you're covered tonight
Or tell me lies tell me lies lies



I want you to know that it's our time

You and me bleed the same light
I want you to know that I'm all yours
You and me we're the same force
I want you to know that it's our time
You and me bleed the same light
I want you to know that I'm all yours
You and me run the same course



I want you to know that it's our time

You and me bleed the same light


I'm better under your reflection

But did you know did you know did you know know?
That's anybody else that's met ya
It's all the same all the same all the same glow



Honey it's raining tonight

But storms always have an eye have an eye
Tell me you're covered tonight
Or tell me lies tell me lies lies



I want you to know that it's our time

You and me bleed the same light
I want you to know that I'm all yours
You and me we're the same force
I want you to know that it's our time
You and me bleed the same light
I want you to know that I'm all yours
You and me run the same course



You and me run the same course



I want you to know that it's our time

You and me bleed the same light
I want you to know that I'm all yours
You and me run the same course

Selasa, 17 Februari 2015

Against The Current -- Talk

     

Datang membawakan lagu yang penuh emosional, Chrissy Costanza, Daniel Gow dan Will Ferri mengingatkan gue sama lagu 5SOS (dipembukaan lagu) dan suara Chrissy yang makin mantap menjadi penerus Avril Lavigne di dunia musik pop-punk.


Taylor Swift -- Style

          Setelah puas dengan kesuksesan video klip dari single 'Blank Space', Taylor kembali mengeluarkan video klip dari single terbarunya dari album 1989 berjudul 'Style'. Banyak yang bilang, inspirasi lagu ini adalah mantan pacar Taylor, Harry Styles. Karena judulnya sama dengan nama belakang sang pentolan One Direction itu. But, who knows the truth.. Tay bilang sih engga..


Midnight, you come and pick me up, no headlights
Long drive, could end in burning flames or paradise
Fade into view, oh,

It's been a while since I have even heard from you
(Heard from you)
I should just tell you to leave 'cause I
Know exactly where it leads but I
Watch it go round and round each time


You got that James Dean daydream look in your eye
And I got that red lip, classic thing that you like
And when we go crashing down, we come back every time
'Cause we never go out of style, we never go out of style
You've got that long hair slick back, white t-shirt
And I got that good girl faith and a tight little skirt
And when we go crashing down, we come back every time
'Cause we never go out of style, we never go out of style


So it goes, he can't keep his wild eyes on the road
Takes me home, lights are off he's taking off his coat (Hm yeah)
I say "I've heard that you've been out and about with some other girl"
(Some other girl)
He says "What you've heard is true but I
Can't stop thinking about you and I."
I said "I've been there too a few times"


'Cause you got that James Dean daydream look in your eye
And I got that red lip, classic thing that you like
And when we go crashing down, we come back every time
'Cause we never go out of style, we never go out of style
You've got that long hair slick back, white t-shirt
And I got that good girl faith and a tight little skirt (A tight little skirt)
And when we go crashing down, we come back every time
'Cause we never go (We never go) out of style, we never go out of style


Take me home
Just take me home
Yeah just take me home, oh

(Out of style) You got that James Dean daydream look in your eye
And I got that red lip, classic thing that you like
And when we go crashing down, we come back every time
'Cause we never go out of style, we never go out of style





Seventh Son


Sebenernya udah beberapa hari yang lalu keluar dan ngga terlalu banyak euforia film ini saat gue nonton akhir pekan lalu. Ada satu pilihan lain sebelum film ini siih. Tapi akhirnya gue nonton Seventh Son dan ngga banyak yang gue dapet di film berdurasi 120 menit ini.

Gue cukup menikmati pembukaan film. Efek visual yang dipakai disini juga keren banget.

Gue agak-agak lupa sama alur film ini, tapi intinya, ini cerita tentang penyihir jahat dan iblis yang berencana show off setelah kembalinya Ratu mereka (Mother Malkin--Julianne Moore) yang selama puluhan tahun dikurung oleh seorang Pemburu bernama Master Gregory (Jeff Bridges).

I can't tell everything in here not because I don't pay attantion. It more like I don't get it.
Sorry..


--D Ark R Ain Bow--

This entry was posted in

Delmora The Ocean's Princess: Bab 7 (Cukang Taneuh)

Delmora The Ocean’s Princess







Created By:
Safitri Tsa’niyah






 Bab 7
Cukang Taneuh

          Aku mulai hafal sensasi yang kurasakan jika matahari mulai terbenam. Seperti disiram air hangat dari rambut hingga kaki. Dan aku pun mulai merasakan seluruh darah yang mengalir di nadi-nadiku.
          Oliver sudah bangun lebih dulu dari aku. Dia sedang menyiapkan makanan ketika aku turun ke dapur.
          “Hai sayang. Kamu masak apa?” Tanyaku dari tangga.
          “Oh, halo Delmora.” Oliver sedikit kaget dengan kedatanganku. “Aku lagi masak nasi goreng nih.”
          “Wah, kelihatannya enak.” Ucapku sambil menghampiri tempat Oliver berdiri.
          Oliver mencium keningku.
          Setelah makan, kami berpindah ke ruang keluarga. Kami akan menyusun rencana dan memikirkan tempat dimana kira-kira Medusa menyembunyikan Athena.
          “Kalau Medusa memang mau membuat Zeus campur tangan, mungkin dia sembunyiin Athena di langit.” Ucapku memberikan pendapat.
          “Aku juga sempet mikir begitu. Tapi di langit mana dia bisa bawa Athena. Aku ngga inget Medusa bisa terbang atau pun punya singgahsana di langit.”
          “Atau mungkin juga dia nyembunyiinnya di dunia bawah. Karena otomatis Poseidon ngga bisa kesana kan?”
          “Kalau iya di dunia bawah, Medusa berarti mau bikin Zeus marah sama Hades, bukan Poseidon.”
          Kami berdua sama-sama diam untuk beberapa saat. Kemudian kami berkata berbarengan.
          “Laut.”
          Lalu kami berdua diam lagi.
          “Tapi laut itu luas banget, Del.” Ucap Oliver akhirnya.
          “Hey, laut itu wilayah ayahku. Itu sama aja kayak rumah buatku.” Jawabku.
          “Tapi laut Indonesia aja luasnya udah dua per tiga lebih luas dari daratan. Mulai dari mana kita nyarinya?” Ucap Oliver. “Itu pun kalau Athena ada di laut Indonesia. Kalau di luar negeri?”
          Aku berpikir sejenak. “Pantai Ancol jam segini masih buka ngga?” Tanyaku.
          “Kamu ngga sempet mikir kalau Athena ada di Ancol kan?”
          “Ya ngga lah. Aku perlu ngomong sama ayah.”
          Lalu kami pun menuju ke pantai Ancol.
==
          Tidak banyak pengunjung yang main-main di air malam hari begini. Kebanyakan pengunjung hanya menikmati makan malam atau duduk-duduk di pasir pantai. Tapi begitu sampai di tujuan, aku langsung berjalan santai masuk ke air sampai tinggi air menyentuh lututku.
          “Ayah.” Panggilku. Lalu aku menunggu beberapa waktu. Namun ayahku tidak datang. Aku berjalan lagi sampai air sepinggang.
          “Del, kamu ngga kedinginan?” Tanya Oliver dari tepi pantai.
          Aku mengacuhkannya dan terus berjalan. Kini tubuhku telah masuk ke dalam air sepenuhnya. “Ayah, aku butuh bantuanmu.” Aku berkata. Lalu gelembung-gelembung air pun muncul dan menyeretku masuk ke laut lebih dalam. Mungkin sepuluh, lima belas, atau tiga ratus kilo meter aku sudah menjauh dari pantai Ancol. Aku tidak tahu pasti. Karena tiba-tiba saja di depanku sudah ada istana megah Ayahku.
          “Ada apa, Delmora?” Ucap Poseidon. “Apa kamu baik-baik saja?”
          “Ayah, tolong aku. Aku harus menemukan Athena. Dia ditawan Medusa.” Ucapku dengan nada panik.
          “Tenanglah, Delmora.” Ucap Poseidon. “Aku mendengar sedikit kabar tentang Medusa dan kamu. Coba ceritakan seluruhnya apa yang terjadi sebenarnya.”
          Lalu aku duduk berhadapan dengan ayahku dan mulai menceritakan semua yang terjadi dan rencana yang telah aku susun bersama Oliver. Dia sedikit tercengang ketika kuberitahu Athena mungkin ada di lautan. Karena jika pun sebenarnya Athena disembunyikan di laut, Poseidon pasti tahu keberadaannya. Aku mulai putus asa dengan rencanaku sendiri.
          “Baiklah Delmora. Anggaplah kamu memang benar dan Athena ada di lautan. Ayah akan membantumu sebisa yang ayah dapat lakukan untukmu. Tapi aku benar-benar tidak tahu ada dimana Athena sekarang ini.”
          “Baiklah ayah, aku hanya perlu doa dan restu dari ayah. Semoga aku berhasil menemukan Athena dan kembali seperti semula. Tapi apakah ayah tidak bisa melakukan apa-apa untuk menghapuskan kutukan ini? Medusa kan pacar ayah.”
          Poseidon hanya menggeleng. Aku tahu, dia merasa bersalah karena sudah mengencani wanita yang kini jahat dan mengubahku menjadi patung batu. Tapi tetap saja dia tidak bisa menyangkal kesalahannya sendiri. Tapi kurasa sekarang dia sangat menyesal.
          “Baiklah ayah. Aku harus kembali ke daratan bersama Oliver. Aku akan memikirkan lagi rencana kami. Tolong beritahu ibu ya, aku tidak apa-apa. Ya selain kalau matahari terbit aku hanyalah sebuah patung batu yang tidak bisa apa-apa.” Ucapku.
          “Hati-hatilah Delmora.” Gumam ayah Poseidon. “Ingatlah, selama kamu ada di laut atau air, kekuatan dan doaku ada disana. Kau akan aman.”
          “Ya ayah, terima kasih.”
          Lalu gelembung-gelembung lain muncul dan menyeretku kencang beberapa kilo meter dari pandangan istana Poseidon. Aku lebih suka naik kereta kuda setengah ikan daripada naik gelembung yang hampir membuatku ingin muntah ini. Tapi harus kuakui, naik gelembung memang jauh lebih cepat. Tak sampai hitungan lima, aku tiba kembali di pantai Ancol.
          Oliver sudah menunggu dengan wajah cemas ketika aku keluar dari air. Ia merasa khawatir aku akan kedinginan. Tapi nyatanya, aku bahkan tidak basah sedikitpun.
          Kami kembali pulang ke rumah Oliver dan baru setelah sampai disanalah aku menceritakan kepadanya semua hal yang aku bicarakan dengan Poseidon.
          “Apa itu artinya Medusa ngga nyembunyiin Athena di laut?” Tanyaku.
          “Ngga, dia pasti ada di laut. Poseidon pernah mengira Athena mau memperluas kotanya ke laut, kan? Itu berarti dia memang pernah ada di laut walaupun cuma sebentar.”
          “Tapi dia ngga mungkin ada di laut sebentar terus langsung ke daratan dengan cepat dong ya?”
          “Kecuali daratannya ada di laut.”
          Kami berdua terdiam. Daratannya ada di laut? Itu berarti semacam tempat singgah? Di laut hanya ada daratan yang berbentuk gua.
          “Gua dalam air?” Ucapku memecah keheningan malam.
          “Aku juga berpikir begitu. Tapi memangnya ada gua dalam air di Indonesia?”
          Oliver bangkit dari duduknya dan meninggalkan ruang keluarga. Ia kembali beberapa saat kemudian dengan laptop dalam pelukannya.
          “Disini sih ada, semacam green canyon gitu. Tapi dia tempat wisata. Apa mungkin Medusa nyembunyiin Athena di tempat wisata?” Ucap Oliver.
          “Cukang Taneuh.” Aku membaca judul sebuah postingan blog dari laptop Oliver.
          “Daerah Ciamis, Jawa Barat.” Lanjut Oliver.
          “Kita mau coba?” Tanyaku.
          Oliver menggeser kursor mousepad-nya sampai ke akhir postingan. “Jam buka, jam delapan sampai lima sore.” Oliver menengok ke arahku. “Kita punya masalah. Kita ngga mungkin kesana siang hari, karena kamu jadi patung. Dan kita juga ngga mungkin kesana malam hari, karena tempat itu pasti sudah tutup.”
          Kami berdua terdiam cukup lama membiarkan jangkrik sekitar rumah terdengar dua kali lebih nyaring dari biasanya.
          “Aku yang akan kesana.” Ucap Oliver cukup mengagetkanku walaupun suaranya tidak terlalu keras.
          “Maksud kamu apa?” Tanyaku.
          “Aku yang akan kesana.” Ulang Oliver. “Sendirian.” Tambahnya ketika aku hendak membuka mulut dan bertanya lagi.
          “Engga, Oliver. Kita sama-sama kesana.” Ucapku.
          “Tapi gimana caranya?”
          Aku merebut laptop dari pangkuan Oliver dan membuka google’s map. “Kita masuk lewat sini.” Aku menunjuk teluk Pangandaran.
          “Kita minta bantuan ayahku.” Ucapku buru-buru sebelum Oliver berkomentar.
          “Kamu yakin?” Tanya Oliver ragu-ragu.
          “Ya. Tapi kita harus sudah di teluk sebelum matahari terbenam. Jadi kita punya banyak waktu untuk menyusuri sungainya.”









  Previous: