Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan

Kamis, 31 Januari 2019

The Kid Who Would Be King, 2019 | Saat Nasib Sebuah Negara Berada di Tangan Anak-Anak


Legenda King Arthur dan pedangnya Excalibur sudah diangkat ke berbagai karya dan sering banget gue temuin. Entah itu di film, komik, anime, game, atau novel. Pokoknya paket komplit legenda King Arthur dan Excalibur itu memang sudah terkenal banget banget. Dan film The Kid Who Would Be King ini mengangkat kembali legenda tersebut.




Beruntungnya gue, karena ikut kuis yang diadakan oleh akun twitter @20thCFoxID gue mendapatkan dua undangan screening film ini tiga hari sebelum penayangannya perdana di Indonesia. Langsung lompat-lompat kegirangan dong pas tahu kalau gue menang. Saat itu gue ditemani oleh mamah tercinta berangkat ke bioskop untuk menyaksikan kisah anak-anak yang bertarung melawan kekuatan jahat penyihir hitam Morgana.

Oke, jadi begini ceritanya..

This post contain HARD SPOILER

Alexander Elliot (Louis Ashbourne Serkis) adalah seorang anak yang tinggal bersama ibunya. Pada suatu pagi ia mendapatkan banyak pesan singkat dari sahabatnya Bedders (Dean Chaumoo). Bedders meminta pertolongan Alex yang ternyata dirinya sedang dirundung oleh teman sekolahnya Kaye (Rhianna Dorris) dan Lance (Tom Taylor). Tanpa memikirkan dirinya sendiri atau membaca situasi akan menang atau tidak, Alex membalas perlakuan mereka terhadap Bedders dengan melayangkan beberapa pukulan serius pada Lance. Sialnya pada saat mereka berkelahi, guru melihat itu dan mereka pun terkena detensi.


Di hari berikutnya setelah selesai menjalani detensi, Kaye dan Lance yang tidak terima karena mereka ikut dihukum itu pun berusaha untuk membalasnya pada Alex. Alex sempat dikejar sampai ia tiba pada sebuah bangunan yang sudah runtuh dan ia menemukan sebuah pedang yang tertancap pada batu reruntuhan gedung tersebut. Karena rasa penasaran, Alex pun mencoba mencabut pedang tersebut. Pada percobaan kedua, ia pun berhasil mencabutnya lalu membawanya ke rumah.


Sesampainya di rumah, Alex menyuruh Bedders untuk ke rumahnya dan ia pun menunjukkan pedang temuannya tersebut. Di bagian pegangan pedang tersebut ada deretan kata-kata dalam bahasa latin yang ternyata artinya adalah pedang itu milik Raja Arthur, pedang Excalibur. Alex dan Bedders tertawa karena mereka tidak percaya dengan apa yang tertulis disana. Mereka percaya kalau itu hanyalah sebuah mitos. Sambil bercanda, Alex pun berpura-pura mengangkat Bedders sebagai ksatria menggunakan pedang tersebut.

Keesokan harinya, di kelas Alex kedatangan seorang murid pindahan yang gayanya sungguh eksentrik dan aneh. Dia bernama Mertin (Angus Imrie). Di hari pertama Mertin sekolah, ia selalu memperhatikan Alex dan Bedders. Dan puncaknya saat makan siang di kantin, anak bernama Mertin itu berkata kalau Alex adalah raja berikutnya setelah raja Arthur. Hasilnya, semua anak melempari Mertin dengan botol minuman karena sudah dianggap gila.

Sementara itu, jauh di bawah permukaan bumi. Morgana (Rebecca Ferguson) mulai merasakan kekuatannya kembali. Dengan perpecahan diantara umat manusia, persis seperti kutukan terakhirnya sebelum ia dikalahkan Raja Arthur dulu, bahwa perpecahan umat manusia akan membawa dirinya kembali ke bumi. Ia memerintahkan tentaranya untuk membunuh Raja yang baru dan merebut kekuasaan pedang Excalibur.


Suatu malam Alex merasakan bahwa ada sesuatu di luar jendela kamarnya. Setelah membuka tirai jendelanya, ia tak bisa mempercayai seutuhnya kalau dari dalam tanah baru saja muncul sesosok prajurit pedang dengan tubuh berapi. Alex mencoba untuk membangunkan ibunya yang ternyata ibunya tidak ada di kamarnya, hilang. Sementara sosok itu semakin mendekat ke kamar Alex. Tepat saat sosok tersebut tiba di kamar Alex, ia menyadari kalau pedang Excalibur yang disimpan di lemarinya memancarkan cahaya terang berkedip-kedip. Ia meraih pedang itu dan berusaha untuk melindungi diri. Namun karena dia tidak pernah berlatih pedang sebelumnya, ia kehilangan kendali atas pedangnya dan jika saat itu Mertin tidak datang tepat waktu, maka habislah dia.

Setelah menyelamatkan nyawa Alex, Mertin tampak lemas dan mengatakan kalau dia tidak bisa menggunakan sihir di malam hari. Dan saat itu kekuatannya terkuras habis. Dia juga berkata pada Alex untuk menemuinya besok di sebuah restoran cepat saji, membawa pedangnya. Setelah mengatakan itu, dia berubah menjadi seekor burung hantu lalu terbang pergi keluar kamar Alex.

Esoknya, Alex kebingungan karena ibunya sama sekali tidak merasa kalau ada sosok yang masuk ke dalam rumah. Dan lagi, rumahnya kembali normal seperti tidak terjadi apa-apa. Alex menceritakan kejadian yang menimpanya dan berkata kalau pedang yang ia temukan ternyata benar-benar pedang Excalibur dan pedang itu sah miliknya. Meskipun ibunya tetap tidak percaya dan kukuh untuk tetap mengembalikan pedang itu ke kepolisian, Alex tetap pergi membawa pedang itu dan bersama dengan Bedders, ia menemui Mertin di restoran cepat saji yang diberitahunya tadi malam.


Di tempat itu, Mertin mengatakan kalau dirinya adalah seorang penyihir bernama Merlin. Untuk membuat Alex dan Bedders percaya, ia berubah menjadi wujud Merlin dalam versi dewasa dan menunjukkan sihirnya. Merlin dewasa (Patrick Stewart) berkata, Morgana akan terus mengutus prajuritnya sampai sang raja mati untuk mengambil pedang Excalibur. Untuk itu, Alex memerlukan bantuan dari ksatria lain untuk mengalahkan pasukan tentara Morgana. Dan Merlin juga berkata bahwa waktu malam akan sangat membahayakan bagi Alex dan ksatrianya, Bedders. Meskipun begitu, ketika pasukan prajurit Morgana menyerang, semua orang akan menghilang dan akan kembali setelah mereka dikalahkan.

Singkat cerita, Alex dan Bedders dikejar oleh Kaye dan Lance. Dan saat malam menyingsing, Alex memiliki rencana untuk menjadikan Kaye dan Lance ksatrianya. Dengan rencanya yang disusunnya, Alex berhasil menjadikan mereka berdua ksatria dan mampu kabur dari kejaran prajurit Morgana yang datang semakin banyak.

Alex menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada Kaye dan Lance. Awalnya mereka tidak percaya. Namun akhirnya mereka pun percaya dan Alex berusaha mencari cara untuk mengalahkan Morgana berdasarkan buku dongeng masa kecilnya yang ia percayai diberikan oleh ayahnya sebelum ayahnya meninggalkan dia dan ibunya.

Saat itu Alex baru menyadari sesuatu. Dia percaya bahwa sebelum meninggalkan dia dan ibunya, ayahnya pasti mengetahui sesuatu tentang yang saat ini terjadi dan dia memberikan buku dongeng Raja Arthur miliknya untuk menjadi petunjuk bagi Alex. Akhirnya Alex, Bedders, Lance dan Kaye memutuskan untuk pergi ke tempat kelahiran ayahnya.



Di perjalanan kesana, mereka dihentikan oleh Merlin dan mereka diperintahkan untuk berlatih bela diri dengan pedang. Menggunakan sihirnya, Merlin menggandakan pedang Excalibur untuk diberikan pada Bedders, Lance dan Kaye. Awalnya mereka berlatih dengan dahan pohon yang sudah disihir Merlin sementara Merlin pergi mencari makanan. Namun tiba-tiba pohon yang mereka gunakan untuk berlatih berubah menjadi hitam dan menyerang mereka dengan brutal. Merlin datang tepat waktu untuk membuat mereka terlepas dari prajurit Morgana, namun kekuatannya terkuras habis dan membuat Alex dan yang lainnya terancam karena hari mulai malam.

Ditambah lagi Lance yang mulai merasa kalau Alex tidak layak sebagai seorang raja dan berusaha untuk mengkhianatinya. Kaye setuju dengan Lance dan mengikutinya. Singkat cerita, Alex dan Lance duel pedang yang menyebabkan pedang Excalibur patah dan jatuh ke dalam air.

"Lady of the lake, kalau aku memang pantas untuk memiliki pedang Excalibur, maka tolong kembalikan pedang itu padaku."

Menunggu beberapa saat sampai akhirnya ada sebuah tangan yang muncul dari dalam air dengan pedang Excalibur di genggamannya. Setelah itu mereka pun menjadi yakin kalau Alex memanglah pantas untuk menjadi raja mereka. Mereka pun saling berjanji untuk tidak mengkhianati satu sama lain lagi. Mereka melanjutkan perjalanan dengan kejaran prajurit Morgana yang semakin banyak. Namun karena ide Alex, mereka akhirnya selamat pada malam itu dan bisa sampai di tempat ayah Alex.


Alex mengunjungi rumah ayahnya seorang diri. Namun dia tidak bisa menemui ayahnya dan disana hanya ada tantenya. Tantenya berkata kalau dia juga tidak tahu dimana ayahnya. Dan dia berkata kalau yang memberikan buku dongeng Raja Arthur itu bukan pula ayahnya, melainkan ibunya. Ibunya ternyata hanya menceritakan yang baik saja mengenai ayahnya karena tidak mau Alex sedih. Saat mengetahui kebenaran itu, Alex sangat terpukul dan benci dengan ibunya. Namun karena semangat yang diberikan Bedders, Lance dan Kaye, Alex yang sudah sangat putus asa akhirnya bisa bangkit kembali dan melanjutkan misi mereka untuk mengalahkan Morgana.


Mereka masuk ke dunia bawah dan menemukan Morgana dan para prajuritnya disana. Mereka bertarung hebat dan akhirnya Alex berhasil menusuk tubuh Morgana dengan pedangnya. Mereka lalu pulang dan menganggap semua sudah selesai. Tapi ternyata saat malam hari datang, prajurit Morgana masih datang dan berusaha membunuh Alex.

"Peraturan pertama, hargai orang yang kau cintai.."

Alex mencoba mengingat mengapa dia masih belum  bisa mengalahkan Morgana. Ternyata karena dia masih menyimpan kebencian pada ibunya-lah yang membuat usahanya sia-sia. Lalu saat itu juga dia meminta maaf pada ibunya dan berjanji untuk tidak saling berbohong satu sama lain.

Merlin datang dan berkata kalau gerhana yang akan terjadi esok harinya merupakan satu-satunya kesempatan yang mereka punya. Morgana akan datang, tetapi bukan di waktu malam. Maka Merlin dapat membantu bertempur bersama mereka.


Merlin menghipnotis para guru untuk mengijinkan anak-anak murid yang lain bertarung bersama Alex dan yang lainnya. Mereka lalu mempersiapkan segala peralatan dan strategi untuk menghadapi Morgana.

Alex dan seluruh murid di sekolahnya mampu menyudutkan Morgana dan akhirnya dengan pedang Excalibur, kali ini Alex memastikan Morgana dikalahkan.


Akhirnya, Merlin dengan tubuh dewasa nya berpamitan dengan Alex dan yang lain. Alex pun memberikan pedang Excalibur kembali pada Lady of the Lake sampai pedang itu dibutuhkan kembali.

Banyak banget pesan moral yang bisa diambil dari film ini. Dan gue sangat-sangat puas nonton film ini. Drama keluarganya dapet, petualangannya dapet, action nya dapet, humor nya dapet, dengan visual yang bagus dan pemeran yang oke banget. Merlin muda itu brilian banget sih! Gue sukaa!! 9/10.


--D Ark R Ain Bow--



This entry was posted in

Minggu, 25 November 2018

Fantastic Beasts: The Crime Of Grindelwald, 2018 | The Search For Identity




Bonjour Wizardian!!

Gila ya nungguin film ini lama banget. Tapi pas udah tayang, berasanya sebentar banget. Film ini lebih berasa film romantis drama yang dibumbui dunia sihir. Entah ya, di menit-menit awal (kecuali prolog) gue merasa banget kalo film ini bener-bener bukan film petualangan lagi.

Oke kita mulai aja ya, Warning this post contain HARD SPOILER!




Film dibuka dengan kaburnya Gellert Grindelwald (Johnny Depp) dari penjara di Kementrian Sihir Amerika (MACUSA) yang dipimpin oleh ibu madam presiden Seraphina Picquery (Carmen Ejogo). Pokoknya scene ini epic banget deh. The best intro! Kalo di film pertama gue melihat Johnny Depp yang rada aneh sebagai penyihir, di film ini dia terbukti bisa menghidupkan karakter Grindelwald yang jahatnya sampe ke tulang.


Sementara itu, Newt Scamander (Eddie Redmayne) sedang berada di Kementrian Sihir Inggris dan bertemu dengan Leta Lestrange (Zoe Kravitz) untuk mengajukan permohonan untuk ban internasional travel-nya dicabut oleh kementrian. Saat itu Newt akan diberikan izinnya dengan syarat bekerja sama dengan Kementrian sebagai Auror di departemen kakaknya, Theseus Scamander (Callum Turner). Tapi Newt menolak. Akhirnya permohonan izin ke luar negerinya pun ditolak oleh kementrian.

Theseus berkata pada Newt kalau dirinya diawasi oleh pihak kementrian. Dan benar saja, seperginya Newt dari kementrian, ada seorang pegawai kementrian yang mengikutinya yang lalu dia mantrai agar menjauh. Di perjalanannya, ia bertemu dengan Albus Dumbledore (Jude Law) yang memintanya untuk mencari Credence (Ezra Miller) untuknya. Dan mengalahkan Grindelwald karena Albus tidak bisa melakukannya sendiri. Albus juga memberikan sebuah alamat rumah kenalannya di Paris untuk Newt jika dia membutuhkan tempat untuk singgah. Saat itu Newt menolak permintaan Albus karena dia tidak mau memihak siapapun. Dia tidak memihak Kementrian ataupun Grindelwald. Dia hanya mau menjadi dirinya sendiri.

"For a cup of tea." Ucap Albus.

Di rumahnya, Newt kini punya Bunty (Victoria Yeates) yang membantunya merawat Beasts-nya. Kalo di film pertama ada si imut Niffler, disini ada BABY NIFFLERS!! Instead of jijik karena mereka mirip banget sama tikus, gue suka baby nifflers! Disini kita juga dikenalkan sama Kelpie, hewan air yang mirip semacam kuda laut besar. 


Tidak lama setelah Newt mengurus Kelpie, Jacob Kowalski (Dan Fogler) dan Queenie Goldstein (Alison Sudol) datang ke rumah Newt. Mereka bilang kalau mereka sudah tunangan dan akan menikah. Newt kira mereka datang bersama Tina Goldstein (Katherine Waterston), tapi ternyata mereka hanya datang berdua. Lalu Newt bertanya kenapa Queenie memberikan mantra cinta pada Jacob. Setelah melepaskan mantra-nya, Newt memberikan selamat atas pertunangannya pada Jacob dan dia kebingungan.

"Sampai kapan kau akan memantraiku? Sampai kita punya 5 anak?" Ucap Jacob.

Disini Jacob galau sebetulnya. Dia benar-benar mencintai Queenie. Queenie pun ingin mereka menikah. Tapi Jacob tidak mau Queenie terkena hukuman dan di penjara karena menikahi No-Maj adalah terlarang. Tapi Queenie tidak peduli dan benar-benar ingin Jacob menikah dengan dia. Akhirnya Queenie kabur meninggalkan Jacob karena Jacob menganggap dirinya sudah gila.

Dari kartu pos yang dikirimkan Tina pada Queenie, Tina sedang berada di Paris untuk mencari keberadaan Credence. Newt sangat ingin menemui Tina yang sedang salah paham dengan berita yang ditulis di sebuah majalah kalau dirinya dan Leta sudah bertunangan, padahal yang bertunangan adalah Theseus. Akhirnya Newt dan Jacob pergi ke Paris untuk menemui Tina dan Queenie.


Sampai di Paris, Newt mencari jejak Tina dan menemukannya bertemu dengan seorang pria bernama Yusuf Kama (William Nadylam) yang awalnya mereka kira akan membantu, tapi malah memenjarakan mereka bertiga.

Pertemuan kembali  Newt dan Tina tidak sesuai dengan yang diperkirakan Newt. Dia bingung harus bilang apa pada Tina. Karena Tina sedang bekerja sebagai Auror yang mencari Credence dan Tina masih marah karena menganggap Newt sudah bertunangan dengan Leta. Dia bahkan tidak memanggil nama depannya.

"Mr. Scamander."

Sementara itu Credence yang berhasil kabur dari sirkus bersama Nagini (Claudia Kim) sedang melanjutkan pencarian ibu kandungnya. Namun setelah bertemu dengan Irma Dugard (Danielle Hugues) yang namanya tertulis di dokumen pengadopsian dirinya, seorang auror datang dan membunuh Irma, yang sebetulnya berniat membunuh Credence.

Yusuf Kama memiliki sebuah Unbreakable Vow yang membuat dirinya harus memilih untuk membunuh Credence atau dirinya mati. Dan saat itu ia sedang dihinggapi parasit di sebelah matanya. Akhirnya Newt, Tina, dan Jacob membawa Kama ke rumah di alamat yang diberikan Albus. Alamat itu ternyata rumah Nicholas Flamel (Brontis Jodorowsky). Disana Newt berusaha untuk menjinakkan Zouwo yang ditangkapnya setelah kabur dari sirkus.


Queenie yang belum bisa menemukan saudara perempuannya, Tina kebingungan dengan segala pikiran orang-orang di jalanan kota Paris yang tidak dimengertinya. Lalu ketika sedang frustasi duduk di pinggir jalan di tengah hujan deras, seseorang menghampiri Queenie dan menawarinya tempat untuk singgah, dia adalah Vinda Rosier (Poppy Corby-Tuech) pengabdi setia Grindelwald. Di markas Grindelwald, Queenie berusaha dibujuk untuk bergabung dengan pasukannya, 'for the greater good'. Queenie sempat akan melawan, namun akhirnya Grindelwald melepaskannya.

Setelah Newt mengeluarkan parasit dari mata Kama, Tina yang masih marah pada pertunangan Newt dan Leta akhirnya pergi dan berkata akan melakukan pekerjaannya seorang diri. Atas saran dari Jacob, Newt pun mengejar Tina. Dan instead of kayak drama-drama korea, Newt lebih romantis waktu ngejar Erumpent di FB 1 daripada ngejar Tina disini XD

Buat yang butuh penyegaran soal cerita Fantastic Beasts 1, boleh ke SPOILER sebelah sini: Fantastic Beasts and Where To Find Them | 2016

Lalu tiba-tiba ada banyak selubung hitam yang menyelimuti gedung-gedung di jalanan kota Paris. Selubung itu adalah panggilan untuk para pengikut Grindelwald yang dipanggil untuk berkumpul di makam keluarga Lestrange di Père Lachaise Cemetery.

Newt mengajak Tina untuk ke kementrian Perancis untuk melihat dokumen yang akan membuktikan siapa sebenarnya Credence. Dengan menggunakan ramuan polijus, Newt menyamar sebagai kakaknya Theseus untuk bisa masuk ke dalam kementrian. Sialnya, begitu bisa masuk kementrian, Newt dan Tina bertemu Theseus asli yang memang sedang bertugas disana. Singkat cerita, Tina berhasil menahan Theseus di sebuah kursi dan mereka melanjutkan ke bagian dokumen-dokumen penyihir. Newt mengaku pada penjaga ruangan tersebut kalau Tina adalah Leta Lestrange. Ketika si penjaga bertanya Newt siapa, dengan cepat Tina menjawab,

"Fiancee." Dengan nada yang masih ngambek.

Di dalam ruangan tersebut, Tina mencoba mencari dokumen keluarga Lestrange sementara Newt berusaha untuk menjelaskan kesalahpahaman diantara mereka berdua. Newt berkata kalau yang bertunangan dengan Leta adalah kakaknya Theseus, bukan dirinya.

"Theseus dan Leta menikah 6 Juni. Dan aku sebagai pendamping mempelai pria. Majalah itu bodoh." Kira-kira begitulah ucapan Newt pada Tina.


Leta datang dengan tujuan yang sama dengan Newt dan Tina. Dan begitu lemari penyimpanannya ditemukan, ternyata isinya sudah dipindahkan ke makam keluarganya di Père Lachaise Cemetery. Sempat kewalahan dengan serangan Matagot (roh anjing penjaga) yang jika diserang akan melipatgandakan jumlahnya dan menyerang balik. Akhirnya mereka bertiga bisa kabur dengan bantuan dari Zouwu, yang dengan satu kali lompatan telah membawa mereka sampai ke Père Lachaise Cemetery.

Sampai di Père Lachaise Cemetery ternyata mereka bertiga bukanlah yang pertama kali tiba di sana. Mereka bertemu dengan Yusuf Kama yang sedang mengintimidasi Credence dan Nagini bersama dengan Jacob di belakang mereka. Saat itu Kama hendak membunuh Credence karena selama ini dia berpikir kalau rumor soal Credence yang ternyata adalah Corvus Lestrange (adik laki-laki Leta yang sudah meninggal) adalah benar. Leta menghentikan Kama dan mengambil family tree keluarganya. Ia menjelaskan kalau Corvus benar-benar sudah mati. Ia berkata kalau dirinya-lah yang membunuh Corvus.

Leta dan bayi Corvus dikirim ke Amerika bersama dengan Irma Dugard yang menyamar sebagai nenek dengan dua cucu. Leta yang merasa lelah dengan adiknya yang tidak berhenti menangis akhirnya menukar adiknya tersebut dengan sebuah bayi yang tidak dikenalnya. Kapal laut yang dinaiki mereka mengalami karam dan terpaksa mereka dipindahkan ke sekoci. Sayangnya bayi Corvus jatuh dan tenggelam di laut. Hal ini membuktikan satu hal, kalau Credence bukanlah Corvus Lestrange.

Kama frustasi. Dia tidak bisa membalaskan dendam ayahnya. Lalu tak lama kemudian para pengikut Grindelwald bermunculan dan berkumpul di makam itu. Jacob langsung berlari mencari Queenie. Dan saat menemukannya, Queenie tidak mau pergi. Ia ingin mendengarkan apa yang akan dikatakan Grindelwald.



Tina, Newt dan yang lainnya terjebak di makam itu bersama dengan ratusan pengikut Grindelwald. Ternyata Grindelwald ingin menyampaikan pesan kalau bukan dirinya-lah yang jahat. Dia hanya ingin membuat sesuatu yang lebih baik. Dunia yang lebih baik untuk kaum penyihir.

Di akhir pidatonya, dia meminta para Auror bergabung bersama mereka. Sayangnya, ada seorang auror yang berkhianat dan membunuh salah satu pengikut Grindelwald dan membuat Auror menjadi jelek dimata semua penyihir yang datang ke perkumpulan itu.

Setelah semua penyihir ber-dissaparate dan hanya tinggal Grindelwald dan para Auror, mereka disuruh memilih untuk bergabung atau mati. Satu persatu pengikut setianya melangkah ke sisinya. dan auror yang tidak mau mengabdi padanya, hangus terbakar dan mati. Credence dan Queenie melangkah ke sisi Grindelwald. Lalu Leta yang tadinya Grindelwald pikir akan berada di sisinya, justru malah mencoba melawannya. Leta pun mati setelah berkata ke arah kedua Scamander bersaudara.



"I Love You."
Sepeninggalan Leta, Grindelwald makin menggila menyerang para auror yang tersisa di makam tersebut. Beruntung Nicholas Flamel (Brontis Jodorowsky) datang tepat waktu untuk membantu para auror menghentikan api kutukan dari Grindelwald yang katanya bisa menghancurkan seluruh kota Paris. Mereka membentuk lingkaran mengelilingi makam lalu bersama-sama mengucapkan mantra FINITE dan menghentakkan tongkat ke tanah.


Di scene FINITE ini epic sih, keren visual nya. Tapi menurut gue masih kalah keren kalau dibandingkan sama klimaks di FB1 waktu pertarungan antara Newt-Graves-Credence.

Lalu adegan yang paling ditunggu-tunggu dong. Balik ke Hogwarts. Meskipun sebetulnya gue sedikit kecewa karena kita ngga dibawa masuk ke dalam Hogwarts. Disini Newt memberikan semacam liontin oath blood milik Grindelwald yang berhasil dicuri si imut Niffler. Albus berkata kalau sepertinya dia bisa menghancurkan benda tersebut. Oath blood yang dibuat Albus bersama Gellert seperti pada yang terllihat di cermin tarsah saat Albus bercermin.

Daan, final scene!


Grindelwald dan para pengikutnya termasuk Queenie dan Credence berada di sebuah markas yang berada di daerah bersalju. Grindelwald sedang berusaha untuk mendekati Credence. Dia memberikan tongkat pada Credence dan memberitahu identitas aslinya. Yaitu Aurelius Dumbledore.

Dan, baru disitu dong gue sadar kalau ternyata burung yang ngikutin Credence di beberapa scene ternyata Phoenix. Di film ini, Albus sempat bilang kalau seekor Phoenix akan datang kepada Dumbledore yang membutuhkan. Dan ya, awal mula banyak banget fan teori tentang siapa Credence sebenarnya dimulai dari sini. Benar ngga sih kalau Credence itu seorang Dumbledore?

Buat gue, film ini oke untuk mengobati rasa kangen sama Wizarding World sih. But not enough. Gue akan tetap lebih memilih film FB 1 daripada film keduanya ini. Banyak kejutan-kejutan yang dihadirkan di trailer yang ternyata ngga berpengaruh apa-apa di film nya. Misalnya Nagini, dia menghebohkan dunia karena ternyata salah satu fan teori itu benar! Tapi di film, dia ngga ngapa-ngapain bro, cuma berubah sekali jadi uler abis itu ngga menunjukkan kalau dia bisa sihir atau ngga juga. Kayak sebagai pemanis aja biar Credence ada pasangannya.

Terus juga ada Minerva McGonagall yang rada ngga masuk akal, belum lagi Albus yang mengajar Pertahanan Terhadap Ilmu Hitam, padahal sebelum jadi kepala sekolah, dia adalah seorang guru Transfigurasi. Tapi nanti gue bikin post tersendiri deh untuk bahas hal-hal ini. Stay tune ya.

Buat gue, FB2 gue kasih 6.5/10. Gimana menurut kalian?

Ohya, gue naksir THESEUS!! Gemaas.



FINITE~


--D Ark R Ain Bow--

This entry was posted in

Kamis, 24 Mei 2018

Deadpool 2, 2018 | Usaha Bunuh Diri Wade Wilson



Hello the sexiest fans in the world! Here's come the sexiest anti-hero in the world!

Di film pertamanya jatuh tepat pada saat bulannya valentine (dan seketika DP1 jadi nge-pink), kali ini Deadpool 2 tayang sebagai saingan dari film MCU lain yang menjadi film paling besar di deretan film Marvel Cinematic Universe. Apa lagi kalo bukan Avengers: Infinity War.

Deadpool 2 menyusul kesuksesan Infinity War dan mampu bersaing rating di IMDb. Gue sendiri bukan penggemar DP dari film pertamanya. Karena menurut gue waktu film pertama tayang (setelah gue nonton trailernya), 'apaan sih ini? Superhero kok konyol ngga jelas kayak gini, so hard to trying to be fun'. Tapi setelah gue nonton film pertamanya, it's quite entertaining tho.

Di ending DP1, Wade Wilson (Ryan Reynolds) akhirnya kembali bersama pacarnya Vanessa (Morena Baccarin) yang sudah mengetahui jati dirinya sebagai Deadpool.

This Post Contain SPOILER

Deadpool 2 dibuka dengan prolog Deadpool yang berbaring di atas beberapa drum bensin dan mencoba untuk meledakkan diri. Lalu ia bercerita alasan ia ingin mengakhiri hidupnya, Deadpool memberantas para gangster dan kriminal lain yang tidak berani diberantas oleh orang-orang kebanyakan. Namun karena itu pula, banyak pihak yang ingin balas dendam padanya. Suatu malam ketika ia pulang ke rumahnya dan sedang merencanakan membuat keluarga kecil dan memiliki anak, tiba-tiba rumah mereka diserang. Dalam serangan itu Vanessa tertembak dan mati. Dan itu membuat dia ingin mati juga.

Lalu kembali ke prolog, tapi sayangnya setelah meledak dan membuat tubuhnya tercabik-cabik, Deadpool tetap tidak mati. Colossus (Stefan Kapicic-voice) datang dan membawa tubuh Wade ke X-Mansion dan dia pulih disana. Colossus mengajak Wade untuk bergabung bersamanya di X-Men. Tapi ia terus menolak.



Akhirnya saat itu Wade di ajak ke satu misi sebagai Trainee X-Men. Di misi itu ia bersama Colossus dan Negasonic Teenage Warhead (Brianna Hildebrand) menemui seorang anak dari sebuah panti asuhan yang membuat kerusakan dan kerusuhan. Firefist/Russell (Julian Dennison) memiliki kemampuan tangannya yang mampu mengeluarkan pukulan api.



Alih-alih menyelamatkan hari, Deadpool malah membuat Russell dan dirinya ditangkap karena dianggap terlalu berbahaya dan dibawa ke Icebox, penjara para mutan. Disana Russell terus membuntuti Wade dan menganggap dia temannya. Namun karena kalung yang dipasangkan kepadanya membuat semua kemampuan mutannya hilang. Dan dia bukan apa-apa kecuali seorang pengidap kanker stadium akhir, Wade sudah pasrah akan takdir kematiannya, dan menyambut kematian untuk menyusul Vanessa.


Sempat menjadi sasaran empuk untuk melampiaskan kemarahan narapidana lain karena tergolong anak baru, Wade dan Russell tertolong karena penjara telah dibobol oleh seorang pria setengah robot  yang ternyata memburu Russell. Entah kenapa Wade ingin menyelamatkan Russell, ia akhirnya melepas kalung di lehernya dengan mematahkan beberapa tulangnya akibat jatuh dari ketinggian. Beberapa saat setelah kalung itu terlepas, Wade pun merasakan kekuatannya kembali  dan bertarung melawan pria bernama Cable (Josh Brolin) itu.

Long story short, Wade berhasil memojokkan Cable dan membuat mereka jatuh keluar penjara. Sayangnya sebelum jatuh, Wade sempat berkata kalau dia tidak peduli pada Russell dan sempat dicuri dengar oleh Russell. Sejak saat itu Russell merasa kalau tidak ada yang peduli lagi padanya. Akhirnya dia beraliansi dengan seorang mutan besar dan merencanakan aksi balas dendam pada kepala panti asuhannya.


Sementara itu, Wade tersadar oleh kata-kata yang dikatakan oleh Vanessa dalam mimpinya. Kalau hatinya belum berada di tempat yang benar. Ia sadar kalau Russell dapat merubah hidupnya. Ia dapat membuat keluarga baru bersamanya.

Wade dan Weasel (T.J. Miller) membuka perekrutan untuk tim penyelamatan Russell. Lalu disinilah mereka mendapatkan beberapa orang dengan kemampuan masing-masing bergabung dalam X-Force.

Domino (Zazie Beetz) yang memiliki kemampuan super yaitu ia selalu beruntung, ia berkata kalau apa pun yang ia lakukan selalu berjalan mulus, Vanisher (Brad Pitt) seorang yang tak kasat mata, Zeitgeist (Bill SkarsgÃ¥rd) yang memiliki muntahan asam, Bedlam (Terry Crews), Shatterstar (Lewis Tan) gue lupa kemampuannya apa,  dan Peter (Rob Delaney) yang tidak memiliki kemampuan super apapun.


Deadpool menjelaskan rencananya kepada timnya. Namun setelah melakukannya, satu persatu dari mereka gagal mendarat dengan parasut karena memang saat itu anginnya sangat tidak mendukung untuk turun dari helikopter dengan parasut. Akhirnya hanya Domino dan Deadpool lah yang tersisa. Mereka melanjutkan pengejaran rombongan yang membawa Russell.

Dengan keberuntungan yang dimiliki Domino, meskipun jalanan rusak disana sini, mereka akhirnya bisa mencapai mobil yang membawa Russell. Namun saat ingin menyelamatkannya, ternyata Russell memiliki rencana lain dan tidak mau ikut dengan Deadpool yang saat itu tubuhnya terpotong dua.



Di rumah Blind Al (Leslie Uggams), sambil menunggu kakinya tumbuh kembali, Deadpool, Domino dan Weasel merencanakan rencana berikutnya untuk membawa kembali Russell. Tiba-tiba Cable datang dan membuat suasana memanas. Namun ternyata ia ingin meminta bantuan. Ia bercerita kalau di masa depan Russell akan berakhir menjadi penjahat. Ia membunuh istri dan anaknya. Dan semua itu dimulai karena pembunuhan pertamanya saat ia membunuh kepala panti ia merasa ingin terus membunuh.

Cable meminta bantuan untuk membunuh Russell. Namun Wade tidak setuju. Ia bernegosiasi untuk mencoba menyelamatkan Russell dengan cara yang lain. Ia ingin meyakinkan Russell untuk tidak membunuh kepala panti dengan cara selain membunuhnya. Akhirnya Cable memberikan waktu tiga puluh detik untuk Wade mengubah pikiran Russell, lebih dari itu Cable akan membunuhnya.

Setelah kaki Wade tumbuh seperti semula, mereka bersama dengan Colossus, Domino dan Dopinder (Karan Soni) menuju ke panti asuhan. Benar saja Russell dan si mutan besar Juggernaut (Ryan Reynolds-voice) sudah ada disana. Colossus bertarung dengan Juggernaut sementara Deadpool dan Cable mencari Russell. Domino membantu anak-anak panti lain keluar dari panti asuhan yang sudah setengah terbakar itu.

Dengan adanya bantuan dari Negasonic Teenage Warhead dan pacarnya, Yukio (Shioli Kutsuna), akhirnya Colossus bisa menjatuhkan Juggernaut dan menahannya beberapa waktu.




Wade mendapatkan kesempatannya untuk berbicara dengan Russell. Lalu Wade memakai kalung untuk menghilangkan kemampuan mutannya dan berkata kalau Russell ingin membunuh, ia bisa membunuh dirinya. Namun setelah ia berbicara pun, Russell tidak berubah pikiran. Saat ia hendak membunuh kepala pantinya, Cable menembakkan peluru ke arah Russell yang ditahan oleh Wade dan mengenai dirinya. Akhirnya Wade pun mati dan bisa bertemu dengan Vanessa kembali.

Disitu Russell sangat terkejut kalau ada orang yang merelakan nyawanya untuk menyelamatkan dirinya. Namun terlambat, Wade sudah mati.

Sempat bimbang, Cable akhirnya memutuskan untuk memakai kesempatan terakhir time-travelnya untuk kembali ke beberapa saat sebelum mereka memasuki panti asuhan. Ia menempelkan koin pada dada Wade dan ketika saat ia menembakkan peluru terakhirnya, Wade pun selamat.

Funfact: Nama asli Cable adalah Nathan Summers. Ya betul Summers. Kemungkinan dia adalah anak dari Scott Summers dan Jean Grey di masa depan.

Akhirnya Wade berhasil membawa Russell kembali dan bergabung di X-Men (yang mana dia bilang ke Negasonic Teenage Warhead kalau mereka didiskriminasi, harusnya namanya X-People karena ngga cuma cowok yang ada disana XD).


Well, ending nya sih Wade tetap ngga bisa mati. Tapi ada yang unik dari scene after credit tittle nya. Ada beberapa scene di film ini. Yang pertama itu, adegan antara Wade, Negasonic Teenage Warhead dan Yukio. Disitu mereka tampak lagi servis time machine milik Cable. Dan scene selanjutnya Deadpool mulai menggunakan mesin itu untuk 'benerin timeline' katanya. Mulai dari nyelamatin Vanessa, nyuruh pulang Peter, ketemu Wolverine, sampe bunuh Deadpool di film X-Men Origins.

Sumpah ya, sampe after credit scene aja penonton dibawa ketawa terus. The best lah pokoknya buat yang mau nonton sampe ketawa sakit perut, harus banget nonton ini. Tapi perlu diperhatiin juga sih rating filmnya. Soalnya ada banyak banget adegan yang bisa bikin beberapa orang ngga nyaman karena darah dan banyak bagian tubuh yang tercabik. Selebihnya sih oke aja.

Funfact: Julian Dennison, aktor yang memainkan tokoh Russell malah ngga diperbolehin nonton film ini karena usianya masih 15 tahun. Wah kasian yah.

Diliat dari endingnya sih kemungkinan mereka bakal ngeluarin film lagi. Entah itu Deadpool yang masuk X-Men beneran atau X-Men yang masuk Deadpool. Tunggu aja lah ya. (8.5/10)


--D Ark R Ain Bow--

This entry was posted in

Minggu, 06 Mei 2018

Avengers: Infinity War, 2018 | Akhir Dari Masa Kejayaan The Avengers


Get the hype from everywhere!

Bukan hal yang rahasia kalo Infinity War emang ditunggu-tunggu para Fanboy dan Fangirl all over the world. Film yang menjadi crossover paling keren dan paling banyak ini emang patut banget ditunggu sih. Malah, pas baru ngeluarin trailer pertama mereka, Marvel mampu menyingkirkan euforia film Justice League yang saat itu sedang tayang di bioskop.



This Post Contain HARD SPOILER

Hari ketiga setelah film ini tayang di Indonesia, banyak banget postingan yang minta untuk tidak memberikan Spoiler di media sosial (sampe-sampe ada tag #ThanosDemandsYourSilence ). Gue ngga termasuk orang yang nyebar Spoiler di medsos kok meskipun gue salah satu yang beruntung bisa menonton film ini di hari pertama penayangannya di Indonesia. Makanya postingan blog ini juga gue  postpone update beberapa hari setelah euforia film ini mereda. Soalnya gue ngerti gimana rasanya kena Spoiler waktu kita ngga mengharapkan itu. Hehe.

Oke, gue sudah memperingatkan post ini akan banyak banget Spoiler nya (sama seperti post-post sebelumnya di blog ini, XD) so, check this out when you ready!




Film dibuka dengan adegan serangan Thanos (Josh Brolin) dan para anak buahnya di kapal milik Thor (Chris Hemsworth) yang membawa semua orang Asgard yang tersisa (kapal di ending film Thor: Ragnarok). Saat itu Thanos mengetahui kalau Loki (Tom Hiddleston) memiliki Space Stone. Loki terpaksa menyerahkan batu itu karena tidak kuat melihat Thanos menyiksa Thor. Bahkan saat itu Hulk/Bruce Banner (Mark Ruffalo) yang masih berada di kapal Thor pun tidak bisa melumpuhkan Thanos. Dengan sisa-sisa kekuatannya, Heimdall (Idris Elba) membuka gerbang untuk mengantar Hulk pulang ke bumi dan memperingatkan para pemegang Infinity Stone lainnya yang ada di bumi.



Setelah Thanos mendapatkan Space Stone, Loki mencoba menipu Thanos dengan bersumpah untuk melayaninya. Namun ketika hendak menusuk Thanos dengan pisaunya, Thanos menyadari dirinya sedang ditipu, dan karena Thanos overpower, Loki pun mati.

Setelah Thanos dan Black Order mendapatkan Space Stone, mereka meninggalkan kapal Thor dan meledakkannya.

Hulk yang tiba di bumi, jatuh di kediaman Doctor Stephen Strange (Benedict Cumberbatch) yang saat itu sedang bersama Wong (Benedict Wong)--yang sedang bingung ingin makan apa. Dia memperingatkan Dr. Strange kalau Thanos akan datang ke bumi dan mengumpulkan Infinity Stone. Saat itu Dr. Strange tidak tahu siapa Thanos. Namun ia tahu, Infinity Stone yang dijaganya sedang terancam bahaya.

Di sisi lain, Tony Stark/Iron-Man (Robert Downey Jr.) sedang membahas rencana pernikahannya dengan Pepper Potts (Gwyneth Paltrow) saat tiba-tiba Dr. Strange dan Bruce Banner menemuinya dan berkata kalau mereka membutuhkan bantuannya. Awalnya Pepper tidak mengizinkan Tony pergi, namun akhirnya mereka pun pergi. Dr. Strange menjelaskan kembali mengenai Infinity Stone yang sedang diburu oleh Thanos. Dr. Strange menjaga Time Stone, lalu Tony diminta untuk mencari Vision karena dia mempunyai Mind Stone. Namun saat itu Tony berkata kalau Vision telah berevolusi dan sudah tidak lagi terlacak. Ia juga menjelaskan kepada Bruce kalau Avengers sudah bubar.

"What do you mean broke up? Broke up like The Beatles?"-Bruce Banner.

Setelah mengalami perang batin antara ingin menghubungi Cap atau tidak, Tony akhirnya mau menghubungi Cap. Dengan ponsel yang diberikan padanya (di Civil War) tiba-tiba saja mereka merasa ada sesuatu yang janggal. Bumi tampak bergetar dan suara di luar mulai bising. Mereka keluar untuk memeriksa apa yang terjadi. Dan disana ada sebuah kapal luar angkasa berbentuk roda yang berisikan Ebony Maw (Tom Vaughan-Lawlor) dan Black Dwarf.



Ebony Maw (yang dipanggil Squidward oleh Tony Stark) ini punya kemampuan semacam telekinesis. Jadi waktu bertarung, dia ngga melangkah aja udah bikin  Iron-Man dan Dr. Strange kalang kabut. Dan saat itu Hulk ngga mau berubah. Untungnya di saat yang tepat, Spider-Man/Peter Parker (Tom Holland) datang dan membantu Iron-Man yang lagi kewalahan menghadapi Black Dwarf.

Peter hampir aja mendapatkan kembali Dr. Strange yang sudah tidak sadarkan diri, tapi sayangnya hisapan pesawat luar angkasa milik Black Order terlalu kuat, ditambah dorongan dari kekuatan telekinesis Ebony yang membuat Dr. Strange akhirnya dibawa ke kapal tersebut dan menjauh dari bumi.

Sementara itu, Bruce dan Wong tidak bisa lagi mengejar Ebony dan pesawatnya. Wong kembali ke kuil yang kini tidak ada yang menjaganya. Lalu Bruce mengambil ponsel milik Tony yang tadinya mau digunakan untuk menghubungi Cap. Akhirnya ia-lah yang menghubungi Cap.

Iron-Man mengejar kapal Ebony dengan Spidey yang ternyata walaupun sudah disuruh pulang oleh Tony pun ia tetap ikut masuk ke dalam pesawat tersebut (dengan pakaian Spider-Man baru dari Tony). Dr. Strange sedang disiksa saat Tony dan Peter menyusun rencana untuk menyingkirkan Ebony.


Vision (Paul Bettany) yang sedang mengasingkan diri bersama Scarlet Witch/Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen) tiba-tiba saja diserang oleh Black Order yang lain, Proxima Midnight (Carrie Coon) dan Corvus Glaive (Michael James Shaw). Mereka memaksa Wanda menyerahkan Vision untuk mengambil Mind Stone yang ada di kepala Vision.

Saat sudah sangat terdesak, beruntung bantuan datang tepat waktu. Captain America/Steve Rogers (Chris Evans), Black Widow/Natasha Romanoff (Scarlet Johanson), dan Falcon/Sam Wilson (Anthony Mackie) membantu melumpuhkan Proxima dan Corvus, namun sayangnya tidak sampai membunuh mereka. Mereka akhirnya melarikan diri dengan pesawatnya.

Peter memiliki rencana untuk menyingkirkan Ebony yang sedang menyiksa Dr. Strange. Rencananya berjalan sukses. Dengan kerjasama antara dirinya, Tony dan mantel milik Dr. Strange, Ebony pun ditendang keluar kapal. Namun saat Dr. Strange berkata kalau mereka harus kembali ke bumi, Tony tidak setuju. Menurutnya, daripada kembali ke bumi dan membuat bumi dalam bahaya karena Time Stone masih ada bersama mereka, ia lebih baik membawa bertarungannya di planet Titan, rumah Thanos.



Star-Lord/Peter Quill (Chris Pratt), Gamora (Zoe Saldana), Rocket (Bradley Cooper-voice), Groot (Vin Diesel-voice), Mantis (Pom Klementieff), dan Drax (Dave Bautista) sedang dalam perjalanan untuk menjalani misi penyelamatan. Yang ternyata adalah penyelamatan pesawat milik Thor yang sudah hancur berkeping-keping di angkasa. Lalu disanalah Thor tersangkut di kaca pesawat mereka dan ketika dilihat bahwa Thor masih bernyawa, mereka membawanya masuk.

"Because he's not a dude! You're a dude, Quill! He is, he is a Man."-Drax.
Saat bangun, Thor mengenalkan diri kepada para Guardian of The Galaxy. Ia berkata kalau salah satu Infinity Stone pasti berada di Knowhere, tempat dimana The Collector (Benicio Del Toro) tinggal. Namun dia berkata kalau dia harus ke Nidavelir, tempat dimana Mjolnir nya dulu dibuat. Penempaan senjata para dewa. Lalu akhirnya mereka sepakat untuk membagi dua tim. Thor, Rocket dan Groot pergi ke Nidavelir. Sementara Star-Lord, Gamora, Mantis dan Drax pergi ke Knowhere. Thor juga sempat berkata kalau Mind Stone berada dalam penjagaan The Avengers, pelindung bumi yang paling hebat.

Vision dan Wanda dibawa ke markas Avengers dan bertemu kembali dengan War Machines/Rhodes (Don Cheadle) dan Bruce yang ternyata sudah berada disana juga. Pertemuan kembali Bruce dan Nat sangatlah canggung (kalau mau tau kenapa, coba nonton Civil War).



Cap, Nat, Wanda, Vision, Bruce, Sam dan Rhodes sedang membicarakan cara untuk menjauhkan Mind Stone dari Thanos dan para Black Order. Sebenarnya Vision beranggapan kalau Mind Stone dapat dihancurkan dengan kekuatan yang memiliki komposisi yang hampir sama, yaitu kekuatan Scarlet Witch milik Wanda. Namun Wanda sangat tidak setuju karena hal itu akan membuat Vision harus kehilangan nyawanya. Para anggota Avengers yang lainnya pun tidak setuju kalau harus menukar nyawa Vision. Lalu Bruce berpikir untuk mengeluarkan Mind Stone dari kepala Vision. Namun ia tidak bisa melakukannya di markas Avengers. Akhirnya Cap membawa mereka semua ke Wakanda.

Tiba di Nidavelir, Thor terkejut karena seharusnya tempat itu sangatlah terang. Ternyata Thanos sudah pernah kesana sebelumnya dan membuat Gauntlet di tangannya untuk bisa menampung semua kekuatan Infinity Stones. Eitri (Peter Dinklage) menjadi satu-satunya penghuni Nidavelir saat itu sempat menyerang Thor dan yang lainnya karena merasa terancam. Ia berkata semua orang di Nidavelir dibunuh kecuali dirinya. Namun Thanos menghancurkan kedua tangannya dan berkata kalau tangannya milik Thanos.


Thor meyakinkan Eitri kalau dia tetap bisa membuatkan senjata untuk Thor. Karena kemampuannya itu ada di kepalanya, bukan di tangannya. Eitri berkata, untuk membuat senjata, bintang di Nidavelir harus dihidupkan kembali. Dengan kekuatan yang dimilikinya dan bantuan dari Rocket, Thor berhasil menghidupkan kembali bintang tersebut dan singkat cerita, Stormbreaker (senjata baru Thor) berhasil dibuat dan karena saat pembuatannya Thor harus menahan kekuatan dari sebuah bintang, maka Thor pun collapse. Dengan bantuan dari Groot yang membuatkan pegangan untuk senjata itu, Thor bisa merasakan kembali kekuatannya mengalir diantara tubuhnya dan Stormbreaker.

Tiba di Knowhere, Peter dan yang lainnya melihat Thanos yang sedang mengintimidasi The Collector. Thanos tampak memaksa The Collector untuk menyerahkan Reality Stone kepadanya (batu yang ini tadinya dijaga oleh orang tua Thor, tapi di credit scene salah satu film sebelumnya tampak mereka berdua menyerahkan batu tersebut ke The Collector). Thanos merasakan kehadiran mereka setelah Drax membuat suara yang cukup keras. Saat itu Gamora langsung menyerang ayah angkatnya tersebut dan menusuknya di dua bagian kepala dan dada. Gamora sempat menangis tersedu-sedu saat Thanos kelihatannya telah mati di tangannya. Namun ternyata salah, mereka ternyata ada di dalam dunia ilusi Reality Stone yang sudah didapatkan Thanos dengan menghancurkan Knowhere.

Thanos menangkap Gamora yang langsung ditodong senjata oleh Peter Quill. Quill ingin sekali membunuh Thanos, namun Gamora menagih janjinya, Quill harus membunuh Gamora kalau ia sampai tertangkap oleh ayahnya. Tapi ketika Quill sudah menyiapkan mental untuk membunuh pacarnya sendiri, Thanos kembali mempermainkan mereka, dia menggagalkan peluru Quill dan kabur membawa Gamora bersamanya.

Gamora tiba di Titan, planet asal Thanos. Disana ia dipertemukan kembali dengan Nebula (Karen Gillan) yang keadaannya sangat menyedihkan. Ia digantung dengan tubuh yang hampir terlepas karena tertangkap hendak membunuh Thanos sewaktu dia sedang tidur. Disana Thanos memperlihatkan memori dari kepala Nebula yang mengatakan kalau Gamora mengetahui Infinity Stone yang masih belum ditemukan, Soul Stone. Awalnya Gamora tidak mau memberitahu lokasinya, namun karena tidak kuat melihat saudara perempuannya disiksa, terpaksa ia memberitahu Thanos kalau Soul Stone berada di planet bernama Vormir. Lalu akhirnya mereka berdua meninggalkan Titan dan pergi ke Vormir. Nebula yang tubuhnya sedang diperbaiki, akhirnya mengalahkan penjaganya dan menghubungi Mantis untuk menemuinya di Titan.



Di Wakanda, si White Wolf/Bucky Barnes (Sebastian Stan) sudah mulai pulih dan menyambut para Avengers dengan hangat bersama dengan Black Panther/T'Challa (Chadwick Boseman) dan Okoye (Danai Gurira).

"Do we have to bow?"-Bruce / "Of course, He's a king."-Sam.
Tony, Peter dan Dr. Strange tiba di planet Titan dan disambut dengan serangan yang datang dari Star-Lord, Drax dan Mantis yang tampak marah karena mencari Gamora.

"Where is Gamora?"-Quill.
"I'll do you one better, Who is Gamora?"-Tony.
"I'll do you one better, Why is Gamora?"-Drax.
Lalu setelah berbincang-bincang, akhirnya mereka semua pun sepakat untuk berada di pihak yang sama. Setelah Peter berkata kalau mereka adalah Avengers, Mantis  berkata kalau Avengers adalah kumpulan orang yang diceritakan Thor sebelumnya.

Mereka menyusun rencana untuk mengalahkan Thanos. Sementara itu Dr. Strange menggunakan Time Stone untuk melihat masa depan alternatif dan mengetahui kalau Thanos punya 14.000.605 cara untuk menghancurkan alam semesta, dan mereka hanya punya kesempatan menang satu kali.

Vision dibawa ke lab dan sedang ditangani oleh Shuri (Letitia Wright). Dia mampu mengeluarkan Mind Stone dari kepala Vision tanpa membunuhnya dengan mengubah susunan sistemnya. Namun karena ada sekitar 2 miliar neuron yang terhubung ke Mind Stone, dia membutuhkan waktu sebanyak mungkin. Dan saat itulah Wakanda mulai mendapat serangan udara.

Ini salah satu scene yang tidak ada di film tapi ada di trailer

Gamora dibawa oleh Thanos ke planet Vormir untuk mengambil Soul Stone. Disana mereka bertemu dengan seorang penjaga Soul Stone dengan penampilan seperti hantu yang mengenal mereka karena ia terkena kutukan dari Infinity Stone. Orang tersebut adalah Red Skull (Ross Marquand)-pimpinan Hydra di film Captain America: First Avenger.

Red Skull berkata, kalau Thanos ingin mendapatkan Soul Stone, ia harus melakukan pengorbanan. Orang yang ia cintai harus mati disana untuk diganti dengan Soul Stone. Awalnya Gamora senang karena menurutnya selama ini Thanos tidak mempunyai apapun atau siapapun yang ia cintai. Namun ketika melihat Thanos menangis, Red Skull berkata kalau tangisan itu bukan karena ia tidak bisa mendapatkan Soul Stone, tapi karena ia harus mengorbankan Gamora. Saat itulah Gamora dilemparkan oleh Thanos sebagai pengorbanannya. Gamora pun mati dan Thanos mendapatkan Soul Stone.

Okoye bersiap bersama para pasukan Dora Milaje dan M'baku (Winston Duke) dengan pasukannya juga. Mereka mencoba cara diplomatik dengan Proxima Midnight dan Black Dwarf namun Proxima berkata:
"We have blood to spare."


Dan saat itulah pasukan milik Thanos mulai mencoba menyerang masuk melewati barrier Wakanda. Awalnya mereka masih merasa aman karena ada barrier pelindung itu. Namun karena pasukan Black Order makin banyak dan mulai mengitari perbatasan, T'Challa terpaksa menyuruh pelindungnya dibuka dan mereka mulai berperang. Sementara itu Shuri, Wanda dan Vision masih berada di lab dan mulai proses pemisahan Mind Stone.

Di Titan, The Guardians dan Avenger menyusun rencana untuk mengalahkan Thanos. Rencana mereka melepaskan Infinity Gauntlet hampir berhasil kalau saja Quill tidak emosi dan menyerang Thanos karena telah mengorbankan Gamora demi mendapatkan Soul Stone. Akhirnya setelah semuanya sudah dikalahkan oleh Thanos dan hanya ada Tony yang juga sudah tertusuk senjatanya sendiri, Dr. Strange pun menyerah dan memberikan Time Stone pada Thanos. Lalu Thanos pun meninggalkan Titan.

Thor, Groot dan Rocket datang tepat waktu ketika para prajurit Thanos mulai memenuhi Wakanda. Thor dengan Stormbreaker nya langsung menghancurkan satu per satu kapal perang milik Black Order. Namun keadaan di Wakanda semakin tidak terkendali. Sampai Wanda harus ikut turun ke medan perang karena pihak mereka mulai terdesak. Tanpa penjagaan Wanda, Vision yang masih belum selesai dibedah pun terancam. Lab yang berisikan seorang Dora Milaje, Shuri dan Vision pun diserang. Vision terpaksa melawan untuk mempertahankan diri dan mengagagalkan pemisahannya dengan Mind Stone.

Saat itulah Thanos tiba di Wakanda. Lalu seperti tidak ada apa-apanya, para anggota Avengers tumbang satu persatu. Kini tinggal Wanda yang sedang berusaha untuk menghancurkan Mind Stone di kepala Vision dan Thor yang masih sibuk dengan para prajurit Black Order.


Ketika Wanda sudah berhasil menghancurkan Mind Stone, Thanos membalikkan waktu dan Mind Stone kembali utuh. Selanjutnya ia mengambil Mind Stone dan membuat Vision mati total. Saat itu lah Thor menghadapi Thanos dengan Stormbreaker, namun terlambat, Thanos sudah memiliki semua Infinity Stones dan menjentikkan jemarinya tepat ketika Stormbreaker mengenai dadanya.

Perlahan, beberapa anggota Avengers menghilang menjadi debu. Dimulai dengan Bucky, lalu T'Challa, Groot, Wanda, Sam, Mantis, Drax, Quill, Doctor Strange, dan My Baby Peter :"(

Thor bertanya pada Thanos apa yang telah ia lakukan. Ternyata Thanos sudah melakukannya, sebuah proses genosida yang menghilangkan separuh populasi  manusia di bumi. Setelah itu Thanos teleport ke tempat lain yang lebih tenang.

Di post credit scene, tampak Nick Fury (Samuel L Jackson) dan Maria Hill (Cobie Smulders) yang kebingungan dengan kekacauan yang terjadi. Lalu tiba-tiba Agen Hill pun berubah menjadi debu, sesaat sebelum Nick Fury juga menjadi debu, ia sempat menghubungi seseorang yang lambangnya seperti ini:

Captain Marvel sepertinya akan menjadi lawan Thanos selanjutnya, semoga menjadi satu kesempatan menang para Avengers.


Well, ini adalah review terpanjang gue dalam sejarah per-blogging-an (lol) abis kalo ceritain film ini setengah-setengah, kayaknya pesannya ngga tersampaikan semua. Tapi tetep ada beberapa part yang ngga sempet gue highlight disini kok. Pokoknya gue nangis bombai banget deh pas My lovely Spidey ikutan mati. Untuk rating sendiri sih menurut gue film ini masih kalah oke sama Ready Player One. Soalnya di beberapa bagian gue masih sempet ngantuk di film ini. Tapi di adegan pas Iron-Man suit up, epic battle Dr. Strange vs Thanos, Thor, Groot Rocket yang tiba di tengah-tengah perang di Wakanda, dan waktu Wanda berusaha menghancurkan Mind Stone itu bener-bener bikin merinding dan fangirling sendiri. For me, this is  9/10.

Avengers Forever!

--D Ark R Ain Bow--



This entry was posted in

Rabu, 11 April 2018

A Quite Place, 2018 | The'll Hear and Hunt You




Sebenernya gue ngga terlalu tertarik buat nonton film ini sih. Awalnya gue pikir ini film horor, tapi ternyata bukan sih. Lebih ke thriller.

Skip, intinya gue pun nonton film ini. SPOILER BANGET!

Waktu liat trailer nya pertama kali, gue pikir tokoh-tokoh utama ini sekeluarga tuna wicara dan tuna rungu semua. Karena kan mereka komunikasi nya pake bahasa isyarat. Tapi kok agak aneh karena mereka ngga pake alat bantu dengar dan gelagat mereka kayak sembunyi-sembunyi banget gitu, kayak bisa mendengar dengan baik.


Latar tahun di film ini yaitu tahun 2020 (dilihat dari nisan di tempat anak terakhir meninggal). Keluarga ini (yang baru pas di kredit tittle gue tau nama belakang mereka Abbott) sedang mengambil beberapa persediaan dari toko yang sudah ditinggalkan. Mereka sangat pelan-pelan dan berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikitpun. Bahkan alas kakipun ngga pake.


Setelah mengambil barang-barang yang sekiranya dibutuhkan, saat hendak keluar toko, si anak terakhir Beau Abbott (Cade Woodward) mengambil sebuah mainan roket-roketan. Saat itu ayahnya Lee Abbott (John Krasinski) bilang kalau mainan itu terlalu berisik dan dia tidak dibolehkan membawanya pulang. Tapi saat si ayah sudah tidak memperhatikan, Regan Abbott (Millicent Simmonds) kakak perempuan yang paling tua mengambil mainan itu dan memberikannya pada adiknya, namun tidak memberikan baterainya. Tapi saat Regan tidak melihat, ternyata Beau membawa serta baterainya.

Di perjalanan pulang mereka, Beau yang berjalan paling belakang menyalakan mainan roketnya dan membuat sebuah makhluk terpanggil dan menerkam Beau hingga tak tersisa.

Sampai di rumah, Regan menyalahkan dirinya atas kematian adiknya karena sudah membiarkan Beau mengambil mainan itu. Sedangkan ibunya, Evelyn Abbott (Emily Blunt) menyalahkan dirinya karena tidak menggendong Beau.


Besoknya Lee mengajak Marcus Abbott (Noah Jupe) untuk mengajarinya memancing ikan di sungai. Marcus sangat ketakutan untuk pergi, namun ayahnya meyakinkan kalau tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Lee menunjukkan kalau suara air sungai bisa menutupi suara-suara kecil yang mereka keluarkan. Dan di tepi air terjun mereka bisa berbicara (literaly).


Selama Lee dan Marcus pergi memancing, Regan pergi ke tempat Beau meninggal. Lalu setelah memutus kabel suara dari mainan roket-roketannya, ia menyalakan mainan itu dan duduk disana cukup lama, meninggalkan Evelyn yang sedang mengandung sendirian di rumah.

Di rumah, Evelyn sedang mencuci pakaian dan sialnya saat menuruni tangga, ada sebuah paku dan kakinya tertusuk paku. Bawaannya jatuh dengan suara cukup keras untuk memancing makhluk itu datang. Evelyn yang saat itu sedang hamil dan sedang mengalami kontraksi hebat, berusaha sekuat mungkin untuk kabur dari serangan makhluk itu. Ia memasang lampu berwarna merah di sekitar rumahnya (biasanya yang dinyalakan warna kuning) untuk menandakan bahwa ia sedang dalam bahaya.

Lee dan Marcus yang baru pulang dari memancing mulai panik. Lee menyuruh Marcus untuk menyalakan kembang api yang sudah ia siapkan untuk memancing makhluk itu menjauh dari rumah. Saat kembang api menyala, Regan langsung pergi dari tempatnya dan menuju ke adiknya Marcus, yang ternyata sedang berusaha kabur dari kejaran makhluk itu.


Skip intinya Evelyn berhasil melahirkan anaknya dan ruangan bawah tanah yang telah dipersiapkan untuk meletakan bayinya bekerja dengan baik karena ruangan itu kedap suara dan makhluk itu tidak bisa mendengar Evelyn berada disana. Namun tidak lama. Karena rumah di atasnya sudah hancur dan menyebabkan saluran air rusak, air menggenangi ruangan itu dan Evelyn terpaksa untuk berusaha kabur dari makhluk itu sekali lagi, sementara Lee pergi menjemput Marcus dan Regan.


Sebetulnya sih film ini alurnya cepet banget. Di film pergantian waktu nya cuma 3 hari dan tokoh yang terlibat cuma sekeluarga itu dan 2 orang asing yang ditemui di hutan. Dan menurut gue untuk diceritain secara garis besarnya agak susah. Pokoknya di ending film ini, Lee yang belum nemuin apa kelemahan makhluk ini akhirnya Regan menemukannya. Yaitu gelombang suara yang dihasilkan dari alat bantu dengar yang diciptakan Lee untuk Regan. Dan berkat kerjasama Regan dan Evelyn, mereka menemukan cara untuk membunuh makhluk itu.

Notes: Dari semua anggota keluarga, yang betulan tuna runggu cuma Regan.

Scene terakhir ditutup dengan adegan Evelyn yang bersiap menembak makhluk itu dengan senapan.


Sesuai ekspektasi banget. Walaupun bukan film horor, gue tau di film ini bakal banyak jumpscare. Walaupun gue ngga scare-scare amat sih. Tapi film ini berhasil banget bikin satu bioskop tegang. (kalo ngga ada satu orang yang teriak kesenengan pas monsternya mati XD)

Buat gue film ini 7.5/10


--D Ark R Ain Bow--
This entry was posted in