Senin, 25 Agustus 2014

Guardian of the Galaxy | 2014

Kamaren gue sempetin buat nonton satu lagi film garapan marvel yang katanya kocak. Sebelumnya gue nonton film TMNT yang juga berunsur kocak. Jadi gue agak mengira film ini ingin mengulang kesuksesan film super hero kocak. Walaupun in fact, kedua film tadi digarap oleh unit production yang berbeda.

Gue nonton film ini di jam terakhir. And guess what, gue duduk di barisan paling depan!!! OMG, emang banyak banget sih peminatnya, apalagi gue nonton di Friday Night. Padahal udah sengaja nyari bioskop yang biasanya sepi. Oke. Daripada ngeluhin soal bangku yang gak bakal kelar sampe HUT RI 70, mending kita bahas SPOILER film ini. And I apologize for the late post.


Adegan pertama dibuka dengan meninggal dunianya Ibu dari tokoh utama kita Peter James Quill (Chris Pratt). Lalu disusul dengan penculikan Quill kecil (Wyatt Oleff) oleh sebuah pesawat luar angkasa. Lalu latar berganti menjadi 20 tahun kemudian saat Quill dewasa sedang menyusuri sebuah planet bernama Morag untuk mencari barang-barang bekas. Dari sini saja, kelucuan sudah dimulai. Karena tingkah laku Quill yang menjuluki dirinya sendiri dengan julukan Star-Lord yang spontanitas dan lucu. Sambil mendengarkan musik dan berjoget-joget.

Di planet itu, Quill menemukan sebuah bola bernama orb. Tapi ia tidak tahu apa kegunaan dari orb itu sendiri. Baru saja memegang orb, tiba-tiba Quill dikepung oleh beberapa anak buah Ronan (Lee Pace), penjahat galaxy kelas 1. Namun Quill berhasil mengelak dari kejaran mereka  dan ia menuju ke Nova, semacam ibu kota di tata surya. Disanalah Quill ingin menjual orb itu. Tapi langsung ditolak karena pemilik toko tidak mau berurusan dengan Ronan.
Groot dan Rocket


Setelah tahu anak buahnya tidak berhasil mengambil orb, Ronan mengirim Gamora (Zoe Saldana), anak Thanos sekutunya dan anak buahnya.

Di sisi lain, muncullah Rocket (Bradley Cooper) dan Groot (Vin Diesel) yang menginginkan Quill untuk mendapatkan uang (atau mereka menyebutnya unit) dari pemerintah Nova yang sedang menjadikan Quill sebagai buronan karena memiliki orb. Mulailah Quill menjadi perebutan antara Gamora, Rocket dan Groot, dan pemerintah Nova.

Perkelahian mereka membuat Nova menjadi berantakan. Akhirnya mereka dimasukan ke penjara.
Di dalam penjara, Gamora sudah hampir mati dibunuh tahanan lain yang dendam padanya karena dia adalah salah satu anak buah Ronan yang sudah merenggut banyak nyawa. Disanalah mereka bertemu dengan Drax The Destroyer (Dave Bautista) yang sangat dendam pada Ronan karena telah membunuh anak dan istrinya. Namun atas bujukan dari Quill, akhirnya Drax melepaskan Gamora.

Rocket yang sudah 22 kali berhasil lari dari penjara pun merencanakan pelarian lagi bersama Groot, Quill dan Gamora. Namun akhirnya Drax ikut bersama mereka karena telah membantu sebagian rencananya.
Mereka pergi ke pasar gelap untuk menjual orb. Tapi begitu tahu kegunaannya, mereka mengurungkan niat dan berniat membawa orb itu ke Nova untuk diamankan karena kekuatannya terlalu besar.

Drax yang sangat ingin bertemu dan membunuh Ronan akhirnya memanggil Ronan ke pasar gelap dengan iming-iming orb. Alih-alih berhasil membunuh Ronan, orb pun malah berpindah tangan ke Ronan.

Banyak perdebatan dan perkelahian diantara mereka berlima. Tapi pada akhirnya mereka pun serius untuk bekerja sama menyelamatkan Nova dan seluruh galaxy tata surya. Mereka akhirnya sepakat untuk berteman dan sedia mati bersama teman mereka.

Yondu (yang biru)
Pada usaha mereka berlima melawan Ronan, mereka dibantu dengan Yondu Udonta (Michael Roocker), ayah angkat Quill yang menculiknya sewaktu kecil dulu, dan pemerintah Nova.

Groot mengorbankan diri membuat tameng dari tubuhnya untuk melindungi temannya yang lain dan membuatnya tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri.

Quill pun bisa memegang orb yang harusnya sudah menghancurkan tubuhnya. Lalu ia membunuh Ronan dengan kekuatan orb itu. Akhirnya, mereka berhasil mengalahkan Ronan dengan satu orang dari mereka harus mati untuk menyelamatkan yang lain.

Di akhir, perdana mentri Nova (Glenn Close) memberitahu bahwa sebenarnya Quill bukanlah manusia bumi. Ayahnya adalah seorang alien yang sudah sangat langka. Itu yang membuatnya bisa bertahan memegang orb.
Walaupun Groot harus mati, tanpa diduga, ternyata ia bisa tumbuh lagi lewat salah satu potong batang kayunya yang di tanam oleh Rocket di dalam pot. Yang lucu dari Groot adalah, dia hanya bisa berkata: I am Groot. Dan tampang polosnya bisa membuat kita semua tertawa-tawa.

Film ini juga tidak mengandung adegan dewasa. Film ini lebih banyak menonjolkan cinta dan kasih sayang kepada teman dan persahabatan.

Buat gue, film super hero kocak pertama garapan marvel ini SUKSES!!




This entry was posted in

Jumat, 22 Agustus 2014

Shake it Off - Taylor Swift

Di sela kesibukannya syuting untuk film The Giver yang udah ditunggu-tunggu di seluruh dunia, Taylor Swift tidak lupa akan profesinya sebagai Penyanyi yang digandrungi banyak penggemar. Ia baru saja merilis Single barunya yang berjudul Shake it Off dari album terbarunya bertajuk 1989. Dalam Album ini, Tay menampilkan genre baru dalam sejarah musiknya. Ia resmi meninggalkan genre country dan mulai merambah ke pop girly pada albumnya ini.

Pada video klip single Shake it Off ini, Tay tampil konyol dan lucu. Lagu ini didedikasikan untuk para haters nya. dan menurut gue Lirik nya brilian banget..
Check Out!!


"Shake It Off"
I stay out too late
Got nothing in my brain
That's what people say, mmm-mmm
That's what people say, mmm-mmm

I go on to many dates [chuckle]
But I can't make 'em stay
At least that's what people say, mmm-mmm
That's what people say, mmm-mmm

But I just keep on cruising
Can't stop, won't stop moving
It's like I got this music
In my mind
Singing, "It's gonna be alright."

'Cause the players gonna play, play, play, play, play
And the haters gonna hate, hate, hate, hate, hate
Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off
Heart-breakers gonna break, break, break, break, break
And the fakers gonna fake, fake, fake, fake, fake
Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off

I never miss a beat
I'm lightning on my feet
And that's what they don't see, mmm-mmm
And that's what they don't see, mmm-mmm

I'm dancing on my own (dancing on my own)
I make the moves up as I go (moves up as I go)
And that's what they don't know, mmm-mmm
And that's what they don't know, mmm-mmm

But I just keep on cruising
Can't stop, won't stop grooving
It's like I got this music
In my mind
Singing, "It's gonna be alright."

'Cause the players gonna play, play, play, play, play
And the haters gonna hate, hate, hate, hate, hate
Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off
Heart-breakers gonna break, break, break, break, break
And the fakers gonna fake, fake, fake, fake, fake
Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off

Shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off

Hey, hey, hey
Just think while you've been getting down and about the liars and the dirty, dirty cheats of the world,
You could've been getting down to this sick beats

My ex-man brought his new girlfriend
She's like "Oh, my god, I'm just gonna shake."
And to the fella over there with the hella good hair
Won't you come on over, baby? We can shake, shake, shake

Yeah

'Cause the players gonna play, play, play, play, play
And the haters gonna hate, hate, hate, hate, hate
I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off
Heart-breakers gonna break, break, break, break, break
And the fakers gonna fake, fake, fake, fake, fake
Baby, I'm just gonna shake, shake, shake, shake, shake
I shake it off, I shake it off

Shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off
I, I, I shake it off, I shake it off

Shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off

Shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off,
I, I, I shake it off, I shake it off


Kamis, 21 Agustus 2014

Sparks Project Feat Alex Goot & Against The Current


Buat para penggemar Alex Goot dan Against The Current, gak boleh tenang nih. Soalnya tanggal 27 Agustus  2014 nanti, mereka akan konser di Jakarta! OMG! Penasaran kan liat aksi Alex Goot, Chrissy Costanza, Daniel Gow, dan William Ferri secara live yang selama ini nongol di YouTube?

Kalo gue sih banget!!!
Sayangnya gue juga ngga ada persiapan untuk beli tiket, dan memaksa gue lagi-lagi menahan rasa kesel karena ngga bisa nonton mereka.

Buat yang pengen nonton mereka, bisa nih beli tiket lewat online disini
Jangan lupa share juga ya.
Stage Konser Alex Goot nanti

Rabu, 13 Agustus 2014

Paramore

Band yang vocalist-nya selalu tampil nyentrik dan unik (terutama dibagian rambut) ini bermarkas di Franklin Tennessee Amerika dan terbentuk pada tahun 2004. Mengalami beberapa kali pergantian personel, band yang menamai dirinya “Paramore” ini telah sukses mengeluarkan tiga album studio dan satu album live.


Anggota Tetap                  : Hayley Williams >> Vokal, Piano (2004 – sekarang)
                                                Jeremy Davis >> Bass (2004, 2005 – sekarang)
                                                Taylor York >> Gitar, Glockenspiel, Perkusi (2009 – sekarang)

Anggota Tour                   : Jon Howard >> Gitar Rhythm, Keyboard, Backing Vokal (2010 – sekarang)
                                                Justin York >> Gitar Lead, Backing Vokal (2010 – sekarang)
                                                Ilan Rubin >> Drum (2012 – sekarang)

Mantan Anggota              : Josh Farro >> Gitar, Backing Vokal (2004 – 2010)
                                                Zac Farro >> Drum, Perkusi (2004 – 2010)
                                                Hunter Lamb >> Gitar Rhythm (2005 – 2007)
                                                Jason Bynum >> Gitar Rhythm (2005 – 2007)
                                                John Hembree >> Bass (2005)

Matan Anggota Tour         : Josh Freese >> Drum (2010 – 2011)
                                                Jason Pierce >> Drum (2011 – 2012)
                                                Hayden Scott >> Drum (2012)


                Album pertama Paramore dirilis pada 2005 berjudul All We Know Is Falling telah berhasil mentenarkan nama Paramore sebagai salah satu band rock asal Amerika. Mereka mengeluarkan beberapa single: Pressure, Emergency, dan All We Know.

                Pada tahun 2007 band Paramore kembali merilis album mereka yang kedua berjudul Riot!. Mengeluarkan 4 single Misery Business, Hallelujah, Crushcrushcrush, dan That’s What You Get pada saat personel mereka beranggotakan Hayley Williams, Jeremy Davis, dan Farro bersaudara (Josh&Zac).

                Album ketiga mereka di tahun 2009 berjudul Brand New Eyes. Diantara ketiga album Paramore, album ketiga inilah yang masih menjadi favorit gue. Di album ini mereka mengeluarkan single Ignorance, Brick By Boring Brick, The Only Exception, Careful, dan Playing God.

                Mereka juga berhasil mengeluarkan album live-nya yang berjudul The Final Riot!. Album ini berisi dokumenter “40 Days of Riot!”. Menampilkan band saat konser live menyanyikan lagu mereka di album-album sebelumnya.

                Selain menyanyikan lagu-lagu dari album-album mereka, Paramore juga pernah menulis lagu berjudul Decode untuk soundtrack  film Twilight.

                Dan belakangan ini Paramore baru saja meluncurkan single terbarunya yang berjudul Still Into You. Vocalist-nya, Hayley Williams bekerja sama dengan DJ Zedd (Anton Zaslavski) dalam proyek featuring di lagu berjudul Stay The Night yang bergenre dance song.


Salam Persahabatan Parawhore >> Paranesia

SAFI^












Still Into You

Can't count the years on one hand
That we've been together
I need the other one to hold you
Make you feel make you feel better
It's not a walk in the park to love each other
But when our fingers interlock
Can't deny can't deny you're worth it

Cause after all this time
I'm still into you

I should be over all the butterflies
But I'm into you (I'm into you)
And baby even on our worst nights
I'm into you (I'm into you)
Let 'em wonder how we got this far
Cause I don't really need to wonder at all
Yeah after all this time
I'm still into you

Recount the night that I first met your mother
And on the drive back to my house
I told you that I told you that I loved ya
You felt the weight of the world fall off your shoulder
And to your favourite song
We sang along to the start of forever

And after all this time
I'm still into you

I should be over all the butterflies
But I'm into you (I'm into you)
And baby even on our worst nights
I'm into you (I'm into you)
Let 'em wonder how we got this far
Cause I don't really need to wonder at all
Yeah after all this time
I'm still into you

Some things just some things just make sense and one of those is you and I
Some things just some things just make sense and even after all this time
I'm into you
Baby not a day goes by that I'm not into you

I should be over all the butterflies
But I'm into you (I'm into you)
And baby even on our worst nights
I'm into you (I'm into you)
Let 'em wonder how we got this far
Cause I don't really need to wonder at all
Yeah after all this time
I'm still into you
I'm still into you
I'm still into you

Avril Lavigne

Lala Lalalala Lala Lalala
I like your smile
I like your vibe
I like your style
But that’s not why i love you ...
Lo pasti tau siapa pemilik suara yang melantunkan lagu romance ini..

Yuppss!! Avril Lavigne.

Pemilik nama asli Avril Ramona Lavigne ini adalah penyanyi asal Kanada bergenre punk-rock yang telah mengeluarkan lima album dan banyak single. Setelah menikah dengan pentolan band Nickelback, Chad Kroeger pada Juni 2013 lalu, cewek yang lahir 27 September 29 tahun lalu ini lebih sering tampil feminin dan mulai berani tampil "anggun" dengan melepas atribut rocker-nya.

Album-album:

Album pertamanya dirilis pada tahun 2002 bertajuk “Let go”. Saat itu Avril berusia 17 tahun dan dengan ciri khas dasi-nya, ia berhasil mentenarkan namanya melalui beberapa single. Complicated adalah single pertama Avril Lavigne. Disusul dengan dikeluarkannya single Sk8ter BoiI’m With YouLosing Grip, dan Mobile yang juga temasuk daftar lagu-lagunya di album sulungnya, Let go.

Pada tahun 2004 Avril merilis lagi album keduanya yang bertajuk “Under My Skin” yang berhasil mengeluarkan single Don’t Tell Me, My Happy Ending, Nobody’s Home, He Wasn’t, dan Fall To Pieces.

Selang beberapa tahun Avril kembali merilis album ketiga pada 2007 yang lebih menampilkan kesan Pinky, dari album sebelumnya yang lebih terlihat Grey dan Dark. Bertajuk “The Best Damn Thing”, di album ini Avril mengeluarkan single Girlfriend, When You’re Gone, Hot, dan The Best Damn Thing.

Setelah itu ia kembali merilis album keempatnya yang bertajuk “Goodbye Lullaby” pada 2011 dengan single What The Hell, Smile, I love You, 4 Real, Black Star, dan Wish You Were Here.

Dan album terbarunya yang kini memperlihatkan perubahan dari seorang Avril Lavigne diberi tajuk sesuai dengan namanya sendiri yaitu “Avril Lavigne” (2013). Dengan beberapa single yang sudah sedikit berbeda dari genre di album-album sebelumnya. Rock n Roll, Here’s To Never Growing Up, 17, Bitchin’ Summer, Let Me Go feat. Chad Kroeger, dan Give What You Like.

Selain mengeluarkan album-album di atas, Avril Lavigne pun pernah beberapa kali mengisi soundtrack film Eragon dengan single Keep Holding On, Alice in Wonderland, dengan lagu berjudul Alice, dan film  One Piece Film: Z dengan lagu cover berjudul Bad Reputation dan How You Remind Me.




Let ‘em know that we’re still Rock n’ Roll

Salam Little Black Stars!!



SAFI^





Senin, 11 Agustus 2014

Arkadi Zaslavski



Arkadi Zaslavski

Ada yang pernah denger nama ini? Kalo di postingan sebelumnya gue udah pernah membahas saudaranya (Anton Zaslavski), kali ini gue tertarik menulis tentang cowok yang cakepnya ngga beda jauh sama Zedd ini.

Zedd (kiri), Arkadi Zaslavski (kanan)


Awalnya Arkadi bersama dengan beberapa orang lainnya termasuk Zedd membentuk sebuah band pada tahun 2002 yang diberi nama Dioramic. Dengan formasi Arkadi Zaslavski pada vokal dan gitar, Jochen Müller pada bass dan vokal, Fabian Geib pada keyboard dan vokal, dan Anton Zaslavski pada drum dan perkusi, band ini masih tetep eksis sampe sekarang walaupun ngga banyak yang tau.
Mirip yaa!!!



Ngga banyak yang gue dapet dari hasil browsing tentang Arkadi Zaslavski di google, sempet kecewa juga sih. Tapi emang dia ini kurang terkenal juga. Gue aja ngga bisa nemuin biodata bahkan tanggal lahirnya.

Yang mau tau banyak tentang Arkadi Zaslavski, silakan follow akun twitternya di: @ArkadiZaslavski atau akun instagramnya: Arkadi Zaslavski

Foto ini gue ambil dari akun twitter @Zedd

Teenage Mutant Ninja Turtles




Lo pada masih inget ngga tokoh yang satu ini? Atau mungkin kalian akan lebih inget dengan sebutan Kura-kura Ninja? Ngga mau kehabisan euforia film ‘Hero’, Paramount dan Nickelodeon mempersembahkan film TMNT dengan menggaet aktris seksi Megan Fox. Gue nonton film ini di hari keduanya tayang di Indonesia. Dan bioskop masih lumayan penuh juga dan memaksa gue menempati row J.

Jujur, gue ngga ada bayangan jalan cerita apa yang bakal diangkat menjadi plot di film ini. Tapi yang pasti, karena gue salah satu penggemar mereka, gue merasa film ini wajib ditonton. Hihihi.

Okay, here we go.

Setelah selesai nonton, gue pun bisa nangkep jalan cerita film TMNT yang kira-kira begini... (SPOILER ALERT!!)


Film dibuka dengan adegan seorang reporter cewek bernama April O’Neil (Megan Fox), dan rekan kamera man nya Vernon Fenwick (Will Arnett) yang sedang hunting berita untuk Channel 6. Tentang gangster kejahatan besar yang menamai dirinya Foot Clan yang dipimpin oleh Master Shredder (Tohoru Masamune). Saat itu April melihat ada sosok yg melawan Foot Clan. Tapi yang bisa ia bawa sebagai bukti hanyalah sebuah lambang dalam tulisan Jepang yang tidak ia mengerti. April melaporkannya pada pimpinan redaksi tapi malah dibilang gila dengan berita yang ia dapatkan.

Situasi berlanjut dengan disanderanya beberapa orang di stasiun kereta bawah tanah oleh kaki tangan Foot Clan. April yang masih ingin mendalami dan mempertahankan beritanya tentang pahlawan yang melawan Foot Clan tidak mau menyiakan kesempatan untuk bertemu pahlawan itu. Ia mengikuti suara pahlawan sampai ke atas gedung. April terkejut ketika melihat ternyata pahlawan itu bukan cuma ada satu, tapi empat. Ia sempat berbicara dengan keempat orang yg katanya ninja-remaja-mutan-kura-kura lalu salah satu dari mereka menghapus foto mereka yang diambil April dari handphonenya. April tau dua nama dari empat kura-kura ninja itu. Leonardo Dan Raphael.

Sampai di rumah, April membongkar barang-barangnya dan menemukan sebuah video saat ia mendokumentasikan penelitian almarhum ayahnya bersama Eric Sacks (William Fichtner). Mereka menggunakan seekor tikus dan empat ekor kura-kura sebagai objek penelitiannya. Dan saat itulah April tahu bahwa para pahlawan yang melawan Foot Clan adalah binatang-binatang peliharaannya. April menceritakan semua fakta yg berhasil ia kumpulkan kepada atasannya, tapi ia malah dipecat karena dinilai sudah gila. Akhirnya dia pergi ke rumah mantan bos ayahnya (Mr. Sacks) dan menceritakan kalau penemuannya ternyata berhasil.

Mr. Sacks menanggapi pernyataan April dengan serius. Ia adalah satu-satunya orang yang percaya pada April.

Sensei Splinter (Danny Woodburn) menyuruh Leonardo>>biru (Pete Ploszek), Raphael>>merah (Alan Ritchson), Donatello>>ungu (Jeremy Howard), Dan Michelangelo>>oranye (Noel Fisher) untuk membawa April ke markas mereka karena menurutnya April dalam bahaya besar.

Akhirnya April bertemu langsung dengan kelima peliharaannya yang kini telah berubah menjadi mutan berkat suntikan zat mutagen yang diciptakan ayahnya bersama Mr. Sacks.

Sensei Splinter menceritakan awal kisah mereka bisa menjadi mutan. Saat itu proyek yang sedang dikerjaan almarhum ayah April bersama Mr. Sacks adalah membuat mutagen penangkal racun, lalu mengujinya Pada Splinter dan kura-kura bersaudara. Tapi Dr. O'Neil menyadari ada kecurangan yang diciptakan oleh Mr. Sacks. Mr. Sacks ingin menciptakan penangkal racun untuk racun yang akan ia ciptakannya juga untuk meracuni warga New York sehingga hanya dia yang punya obatnya dan ia pun akan kaya raya. Dr. O'Neil membakar habis proyek mereka untuk menggagalkan rencana jahat Mr. Sacks yang ternyata murid dari Master Shredder. Nyawa Dr. O'Neil pun tidak bisa diselamatkan. Tapi April kecil (Malina Weissman) berhasil menyelamatkan Sensei Splinter dan para kura-kura lalu memasukan mereka ke selokan sebagai upaya pelarian mereka agar selamat dari kebakaran.

Tanpa seorang pun tahu, ternyata zat mutagen yang disuntikan kepada mereka mulai bekerja dan mereka mulai berubah drastis menjadi tidak hewan lagi. Akhirnya Sensei Splinter mengajari para kura-kura ilmu beladiri karate, sementara sifat remaja mereka membawa mereka tahu dan cepat beradaptasi dengan budaya modern diatas selokan.

Saat selesai bercerita, ternyata Foot Clan telah berhasil menemukan markas mereka dengan melacak sinyal dari handphone April. Terjadi pertempuran sengit yang akhirnya merenggut nyawa Sensei Splinter yang berkelahi langsung dengan Master Shredder yang dilengkapi pakaian baja buatan Mr. Sacks yang memiliki peralatan seperti pedang dan pisau yang tiada habisnya.

Leo, Mike dan Donnie dibawa ke laboratorium Mr. Sacks oleh Foot Clan, untuk diambil darahnya. Mereka mengira Raph sudah tewas, padahal ia hanya tertimbun reruntuhan selokan. Lalu Sensei Splinter memberikan pesan terakhir pada Raph untuk menyelamatkan saudara-saudaranya. Bersama dengan April dan Vernon, Raph berhasil masuk ke lab Mr. Sacks dan menyelamatkan kura-kura ninja yang lain yang saat itu sedang diambil darahnya untuk dijadikan penangkal racun.

Saat Master Shredder sedang bersiap untuk melepaskan gas racun ke tengah kota, para kura-kura ninja pun menggagalkan aksinya itu. Lalu Master Shredder jatuh dan rencananya gagal.

Para kura-kura ninja kembali ke markasnya di selokan dan menemui Sensei Splinter yang saat itu sudah mati. Tapi mereka percaya, bahwa zat mutagen dalam darah mereka bisa menyelamatkan Sensei Splinter. Daaaan akhirnya Sensei Splinter pun selamat.

Adegan terakhir ditutup dengan sebuah mobil baru yang didapatkan Vernon, lalu para kura-kura ninja datang dengan mobil baru mereka juga dan secara tidak sengaja, Mikey meluncurkan misil yang menghancurkan mobil baru Vernon.

Menurut gue, sebenernya plot cerita yang diangkat untuk film ini cukup simpel, tapi seru juga buat diikutin. Adegan-adegannya ngga bikin bosen, to the point, durasinya juga ngga kelamaan dan ngga kecepetan. Film ini bisa ditonton buat anak-anak dibawah 10 thn juga. Belum lagi aksi-aksi lucu dan konyol dari Mikey, perdebatan masalah kepemimpinan Leo dan Raph, dan kerennya Donnie dalam hal teknologi.


Dan yang paling lucu adalah scene saat mereka mau melawan Master Shredder yang berada di menara gedung di lantai 52. Mereka naik lift dan karena bosen berada lama di dalam lift, awalnya Mikey, lalu disusul mereka semua satu-satu membentuk harmoni musik dari membunyikan senjata mereka, ditambah hobi raping dari Mikey, kontan aja gue ngga denger banget permainan musik mereka karena penonton satu studio ngakak semua.

Cool deh buat ketawa sepuas-puasnya di film ini.


This entry was posted in

Delmora The Ocean's Princess -- Bab 2 (Pelatihan)


Delmora The Ocean’s Princess







Created By:
Safitri Tsa’niyah






 Bab 2
Pelatihan
“...Wah, lebih cantik dari yang kubayangkan.” Kudengar salah satu dari mereka bergumam.
“Hai.” Ucapku pada mereka.
“Dia menyapaku!” Ucap salah satu dari mereka yang paling kecil. Sambil terjatuh ke belakang seperti baru saja tersandung.
“Halo Putri Delmora. Kami sudah menunggu lama untuk bertemu denganmu. Ini suatu kehormatan besar.” Ucap si kecil itu. “Izinkan aku memperkenalkan diri. Namaku Selene.” Gadis itu mengulurkan tangannya yang berselaput, sambil membuat gerakan seperti membungkuk.
“Hai Selene.” Sapaku ramah.
Lalu satu persatu dari mereka memperkenalkan diri padaku dengan sangat sopan. Setelah itu kami berenang ke beberapa tempat di istana. Aku melihat banyak makhluk yang hidup saling membantu dan rukun. Jadi teringat film Spongebob Squarepants. Hey, dimana kau Spongebob, aku ingin berkunjung ke rumah nanasmu!
“Sebenarnya kau ini apa?” Tanyaku pada Selene.
“Aku peri Laut, yang mulia.” Jawab Selene sambil menundukan kepalanya.
“Oh, panggil aku Delmora saja.” Ucapku merasa tidak enak terus dipanggil ‘yang mulia’ seakan aku ini bos mereka.
“Aku kira kau ini putri duyung.” Ucapku.
“Jangan menyebutnya, Putri. Biasanya mereka sangat mudah tersinggung.” Jelas Selene.
“Tersinggung?” Aku kebingungan. “Maksudmu?”
“Ya, yang mereka kerjakan seharian hanyalah berdandan. Mereka tidak ingin keluar dari salon mereka. Jadi tidak banyak yang tahu mereka. Karena mereka tidak mau menampakan diri.”
“Jadi mereka ‘eh sedikit pemalu?”
“Sangat. Tapi kehadiran mereka bukanlah pertanda baik. Biasanya akan terjadi bencana atau musibah. Mereka peramal yang baik.”
“Oke. Baiklah Peri Laut.” Ucapku ingin menghentikan obrolan yang tidak kumengerti soal putri duyung itu. Setahuku, putri duyung itu baik hati, cantik, dan mengeluarkan mutiara jika mereka menangis. “Apa lagi yang bisa kau tunjukan padaku?”
“Ayo kita ke kolam.”
“Kolam?” Kebingunganku memuncak. Selene pasti bercanda. Berada di air sepanjang waktu tidakkah membuat masyarakat Atlantis bosan bermain air di kolam?
Lalu kami berbelok di tanda yang menunjuk ke arah kolam. Benar saja. Banyak orang (atau mungkin lebih tepat makhluk laut) yang sedang bermain-main di kolam itu. Kolam terindah yang pernah kulihat. Sedikit seram sebenarnya, karena warna air di tempat yang disebut kolam itu lebih pekat daripada air di sekitarnya. Membuatku mengira itu adalah sebuah lubang besar. Tapi setelah diperhatikan lagi, tidak ada gelombang disana. Dan di tepiannya tumbuh bermacam ganggang laut dan terumbu karang yang indah dan berwarna-warni. Aku sedang berancang-ancang untuk ikut bersenang-senang. Lalu Ayahku memanggil.
“Delmora.” Panggilnya. “Waktunya makan siang.”
Siang? Ya, aku tidak bisa membedakan waktu ketika berada di dasar laut. Semua tampak sama saja bagiku.
Aku dan Selene menghampiri panggilannya.
“Setelah itu kau akan memulai pelajaran pertamamu.”
==
Pelajaran pertama? Mungkin lebih tepatnya upaya penghancuran diri. Sebagai remaja cewek kota yang normal, aku tidak pernah mengambil ekskul menantang maut di sekolah. Tapi saat ini yang Ayahku sebut pelajaran pertamaku adalah, berduel pedang dengan salah satu petarung terbaiknya. Bagaimana bisa, aku, Delmora, cewek tujuh belas tahun satu bulan, tidak punya kemampuan berpedang sama sekali, bisa menang melawan prajurit pedang yang mendapatkan pelatihan tiap hari selama bertahun-tahun? Ayahku hampir membuatku tertawa di depan wajahnya yang hijau itu.
“Kurasa kau bisa memilih pedangmu sekarang Delmora. Setelah kau pilih, pedang itu akan selalu jadi milikmu.” Ucap Poseidon.
“Emm kau yakin Ayah?” Tanyaku setengah berharap ia akan membatalkan duel pedangku dan menyuruhku kembali ke istananya yang nyaman.
“Ya, pilih lah yang paling sesuai di tanganmu.” Ucapnya, meruntuhkan semua harapanku untuk bermain-main lagi di kolam.
Lalu aku mulai memilah pedang mana yang paling sesuai dengan tanganku yang lembut ini. Semua pedang-pedang itu terlihat sama. Panjang, tajam, dan berat. Yang paling penting, semuanya bisa menggores kulitku kapan saja.
Ini benar-benar gila. Pasti Ayahku sangatlah kaya. Karena untuk pedang saja semuanya bertatahkan batu yang harganya tidaklah murah. Dan ada jutaan pedang disini. Lalu aku mengambil sebilah pedang dengan bertatahkan batu safir warna biru yang indah.
Pedang ini memanglah panjang, tapi tidak sepanjang yang lain. Dan setelah kupegang, grip pegangannya terasa nyaman di tanganku. Tidak terlalu berat juga. Baiklah, siap atau tidak aku akan berduel.
“Oh, safir. Kau bijaksana Nak. Kalau aku tidak tahu kau putriku, mungkin kau cocok menjadi keturunan Athena.” Ucap Ayahku.
“Aku suka warnanya.” Jawabku polos tanpa mengerti apa artinya. Aku memilih batu safir karena warnanya biru, kesukaanku.
“Itu lebih dari warna, Nak.” Ucap Ayahku. “Baiklah, bukan saatnya menguliahimu tentang batu. Sekarang bertarunglah.”
“Tapi Yah, aku belum pernah berduel pedang sebelumnya. Bagaimana bisa aku bertahan?”
“Kau akan menemukan caranya, Nak.”
Aku masih bingung. Tapi aku harus percaya ucapan Ayahku sekali lagi. Dia tak pernah salah kan? Walaupun aku yakin, aku ada disini karena kesalahannya.
Aku harus fokus ke permainan pedangku. Aku pasti bisa. Ada dorongan semangat dalam diriku yang tak ingin mempermalukan optimisme Ayah. Itu pasti karena aku ada di wilayahnya.
Aku masuk ke arena pertandingan, begitu pun dengan petarung yang akan aku hadapi. Tingginya dua kali lebih besar daripada badanku. Dan otot-ototnya lebih besar daripada lima kali lenganku. Harusnya orang (makhluk) ini akan membuatku takut. Tapi aku sekali lagi tidak ingin mempermalukan Ayahku. Aku tidak akan takut.
Dan disanalah aku. Saat pertarungan dimulai, entah mengapa refleksku bekerja tiga kali, bukan, lima kali lebih baik daripada biasanya. Aku berhasil menghindari semua serangan yang prajurit itu berikan. Oke, aku tidak boleh terlalu ge-er. Mungkin si prajurit tidak benar-benar ingin mengalahkanku. Mungkin ia sengaja mengalah untuk membuatku terlihat baik dihadapan orang-orang. Atau mungkin ia takut terhadap Ayahku, rajanya.
Namun bersamaan saat aku sedang memikirkan hal itu—membuat konsentrasiku buyar—tiba-tiba saja lenganku berdarah. Darahnya menyebar ke perairan dekat wajahku. Membuat air di sekitarnya ikut bebercak merah yang pasti pada situasi lain akan mengundang serombongan hiu pemangsa yang ganas. Tapi tak lama kemudian, luka kira-kira sepuluh senti itu pun langsung hilang dan seperti sudah dirawat beberapa minggu dengan rutin mengganti perban. Si prajurit menggeram marah. Membuatku tahu kalau ia tidaklah main-main dan tidak berusaha mengalah dariku sekalipun aku anak Poseidon.
Selagi ia marah luar biasa, aku memakai kesempatan ini untuk memutar ke belakang tubuhnya. Entah mengapa aku tahu kalau ada sesuatu di bagian belakang tubuhnya yang ternyata tidak lebih seram dari bagian depan. Ia berbalik, tapi aku sudah terlalu cepat untuknya. Sebelum mata pedangnya menghancurkan bagian dalam perutku, aku sudah menebas kepalanya.
“Ih, jijik.” Ucapku ketika melihat kepala si prajurit terpisah dari badannya yang super besar dan berotot itu.
Semua orang yang menonton tampak ternganga melihatku telah membunuh salah satu prajuritnya. Lalu Ayah masuk ke arena pertarungan. Dan dengan satu gerakan trisulanya, prajurit itu menghilang.
“Ma-maaf Ayah, aku tidak bermaksud untuk membunuhnya.” Ucapku merasa bersalah.
Ayahku tersenyum. “Tidak apa, Delmora. Dia akan dilahirkan kembali beberapa tahun kedepan. Ya, kalau Hades berkenan, prosesnya mungkin akan lebih cepat.”
Aku masih sangat kaget. Ini adalah pembunuhan pertamaku. Tapi aku tahu, apa yang akan kuhadapi bisa lebih besar.
“Baiklah Delmora, waktunya pulang.” Ucap Ayahku.
Aku kira yang ia maksud pulang adalah kembali ke istana, dan dengan begitu aku bisa bermain-main di kolam. Tapi ia memanggil keretanya dan menyuruhku naik. Kami pulang ke daratan.
==
Ternyata aku berada di bawah laut selama dua hari dan tanpa tidur. Aku jadi sangat merindukan tempat tidur dan ingin berlama-lama berbaring. Tubuhku terasa bukan apa-apa ketika menjauh dari air. Rasanya semangat dan kekuatanku tinggal bersama gelombang lautan. Dan kini aku mulai bertanya-tanya. Apa yang akan kuhadapi? Bisakah aku menghadapinya?
Tiba-tiba handphone-ku berdering.
“Hai Oliver.” Ucapku riang. Emm, Oliver ini adalah seorang cowok yang bisa kusebut pacar. Ya, pacar.
“Halo sayang.” Balas Oliver diseberang. “Lagi ngapain?”
“Istirahat.” Jawabku dengan nada lelah.
“Istirahat? Abis ngapain memangnya?”
“Kamu gak akan percaya kalo aku ceritain sekarang.” Nada suaraku langsung bersemangat. Sedetik aku berpikir akan menceritakan pada Oliver tentang apa yang kualami. Poseidon, dan pertempuran yang harus kulakukan. Tapi detik berikutnya aku takut dicap gila oleh pacarku sendiri. Akhirnya aku tidak jadi memberitahunya.
“Memangnya kamu habis ngapain?” Tanya Oliver ingin tahu.
Otakku berpikir dengan cepat. Aku tidak boleh berkata jujur. “Oh, emm itu. Aku habis berenang di pantai.” Tidak terlalu bohong kan?
“Lalu?”
“Aku diving juga.”
“Kayaknya asyik deh. Boleh engga aku nyusul kamu kesana?”
Aku terdiam. Berpikir. Apa boleh Oliver kesini? Apa yang akan ia katakan jika mengetahui kebenaran ini?
“Delmora?” Oliver menegurku karena aku terlalu lama mendiamkan teleponnya.
“Ya?” Aku tersentak kaget.
“Bagaimana? Apa boleh? Tenang saja. Aku tidak akan menginap. Hanya bertemu denganmu saja. Menghabiskan waktu seharian dengan orang yang paling kusayang.” Jelas Oliver.
Aku berpikir sekali lagi. Oliver hanya teman biasa kan? Oke baiklah, mungkin dia spesial. Tapi selebihnya dia cuma cowok biasa. Mana mungkin bisa memperparah keadaan?
“Baiklah. Besok kamu boleh kesini. Kebetulan latihanku baru akan dimulai lagi besok lusa.” Ucapku akhirnya.
“Latihan? Kamu latihan apa?” Tanya Oliver.
Aku baru menyadari kata-kataku. “Oh, emm itu. Aku berlatih dengan ibu. Memasak.” Aku bohong lagi.
“Oke, baiklah. Aku tidak akan mengganggu waktu ibu dan anak.”
“Sampai ketemu besok.” Ucapku mengakhiri obrolan.



Previous:
Bab 1 (Salam Trisula)
Next:
Bab 3 (Lawan Tersayang)