Jumat, 11 Juli 2014

Transformers (The Age of Extinction) | 2014

Walaupun euforia film transformer udah hampir Abis, gue baru sempet untuk menontonnya. Sebenernya sih kemaren-kemaren juga sempet. Tapi antrinya itu lohh... Nauzubillahiminzaliq.

Belajar dari kesalahan gue pas nonton TFIOS kemaren, kali ini biar ga ketinggalan gue pantengin depan pintu teater setengah jam sebelum jadwal. Alhasil, asyiiikk gue bisa masuk tepat waktu. Tapi kesenangan gue langsung ilang. Karena ternyata teater emang sepinya kayak jalanan jakarta pas libur lebaran.



Oke. Kali ini gue duduk di row A (suka amat palig atas y gue) nomor 12. Dan sedihnya lagi, satu baris cuma keisi dua bangku doang. Gue ditemenin sama bapak-bapak (kenapa gak cowok cakep aja sih??)
Oke, dats enough to curcol about bangku.

Film transformer kali ini dimulai dengan pembukaan seorng peneliti dari perusahaan KSI (gue lupa kepanjangannya) yang menemukan fosil transformer berbentuk dinosaurus berumur ratusan juta tahun.

Lanjut ke jalan cerita seorang montir sekaligus ilmuan penemu robot rumahan bernama Cage yang
menemukan sebuah truk rongsokkan. Ia menghabiskan waktu untuk memperbaiki truk yang ternyata adalah Optimus Prime. Rumahnya dikepung dan diledakkan karena ketahuan menyembunyikan autobots yang saat itu sedang diburu oleh pemerintah yang bekerja sama dengan Lockdown, musuh Optimus. Selain itu orang- orang pemerintahan ingin membuat sendiri transformer mereka dengan menggunakan bagian-bagian dari autobots yang mereka bunuh dan mutilasi. Termasuk Rachet (sang dokter autobots) yang dibunuh di awal film.

Optimus berhasil mengumpulkan empat autobots yang tersisa. Bumblebee, salah satu yang masih selamat dari perburuan. Ada juga yang tampangnya kayak monster di film pirates of Caribbean yang banyak tentakelnya. Dua sisanya tampilannya kayak orang mesir dan kesatria gitu. Sorry gue lupa namanya.

Mereka mempunyai tiga musuh disini. Lockdown yang ingin membunuh Optimus, manusia yang bekerja sama dengan Lockdown untuk memburu para autobots dan Megatron dengan pasukan barunya yang diciptakan oleh manusia.

Disini Megatron sebenerna ngga dibangkitin lagi. Dan decepticon udah musnah. Tapi para manusia ingin membuat transformer yang bisa menandingi kekuatan Optimus dengan menggunakan kerangka kepala Megatron. Mereka menamakannya Galvatron. Mereka mengira mereka akan bisa mengendalikan Galvatron ciptaan mereka. Tapi ternyata otak dan memori Megatron tidak bisa mereka kendalikan yang mengakibatkan Megatron berhasil mengendalikan dirinya sendiri dan mengendalikan 50 transformer ciptaan KSI lain untuk menjadi anak buahnya dan membunuh para autobots. Dan merebut kembali apa yang disebut the seed (benih) yang jika diledakkan di kota yang padat penduduk, akan bisa menciptakan Transformer baru.

Pada akhirnya, manusia yang bekerja sama dengan Lockdown pun mati. Karena Optimus membangkitkn beberapa autobots dinosaurus yang menjadi tawanan kapal Lockdown. Lockdown sendiri mati di tangan Optimus.

Pimpinan KSI akhirnya sadar dan menghentikan pekerjannya membuat tiruan autobots. Ia bekerja sama dengan Cage dan optimus untuk menghabisi musuh-musuh mereka. Terutama menjauhkan the seed dari Megatron.

Seperti tepat seperti pada film sebelumnya, Megatron kembali memperlihatkan kelicikannya. Ia kabur dari pertarungan untuk mencari strategi baru untuk mengalahkan optimus dan autobots yang tersisa.

Menurut gue film ini efek fisualnya keren dan suaranya seakan beneran ada di depan kita (karena gue ngga nonton 3D gue cuma ngerasain suaranya yang 3D ya). Tapi jeleknya, durasi film ini buat gue masih terlalu over. Jadi Bikin ngantuk di beberapa bagian karena saking lamanya durasi. Perangnya pun bertele-tele dan invinity banget. Don't get me wrong, gue udah survey ke beberapa temen gue yang nonton film ini lebih karena mereka suka efek fisualnya dan karena mereka udah nonton ketiga film transformer sebelumnya daripada tertarik sama alur cerita baru yang tanpa menampilkan Sam Witcwicky (Shia Labouf) sama sekali.

Well last, rating gue buat film ini masih recomended buat ditonton. Dan buat kalian yang mau nonton ini sama anak-anak di bawah umur masih gapapa kok. Karena adegan disini ngga terlalu banyak dewasanya.

Safi
This entry was posted in

0 comment:

Posting Komentar

Come share to us !!