Minggu, 16 Juni 2019

Me With My First Braces | Pakai Behel Pertama Kali. Cerita Pasang Behel Part 1 of 3 (Konsultasi & Cetak Gigi)

Sabtu, 15 Juni 2019

Hari ini adalah konsul gigi pertama gue di klinik Hana Dental (ini julukan aja ya, soalnya gue ngga mau sebut nama klinik aslinya. Hana=Satu dalam bahasa Korea, karena gue pasang behel lebih dari satu kali). Pertama yang ditanyain dokternya adalah alasan kenapa gue mau pakai behel.


Gue memang pengen pakai behel sejak SMP. Karena gigi gue yang berantakan. Dua gigi depan gue yang segede gigi kelinci dan agak maju dan miring, juga gigi taring yang gingsul dan bertumpuk dengan gigi sebelahnya. Waktu itu sempat ngga pede kalau senyum atau ketawa karena kondisi gigi gue. Tapi apa daya kan, perlu dana yang lumayan untuk pasang behel, dan saat itu gue belum punya penghasilan juga. Jadi ditahan dulu deh keinginan untuk berbehel sampai lulus kuliah dan kerja.


Setelah itu dokter periksa kondisi gigi lalu menjelaskan produk yang mereka punya dan yang dia rekomendasikan sesuai dengan keadaan gigi kita. Sayangnya mereka ngga punya model contoh atau katalog selagi menjelaskan produknya, jadi jujur aja, agak blur sih gue. Cuma bisa iya-iya aja dan percaya aja apa yang dia tawarkan dan rekomendasikan untuk gigi gue.

Gue disuruh milih dan deal mau pakai jenis braces yang mana. Setelah pilih jenis braces, dokter kembali nyuruh gue duduk di kursi periksa untuk melakukan cetak gigi. Jadi dia masukin semacam sesuatu kayak permen karet ngga lengket ke dalam rongga mulut kita sampai gigi depan dan belakang kita semua nya tercetak disana.

Cetak gigi selesai akhirnya rangkaian konsultasi hari itu selesai. Gue tinggal bayar biaya nya.

Untuk biaya sendiri, di klinik Hana Dental ini ada beberapa paketannya yang sudah termasuk scalling, cetak gigi. Waktu reservasi gue milih promo behel seharga IDR 1.300.000 untuk standard metal braces. Tapi setelah dikasih saran dan rekomendasi dari dokter sesuai keadaan gigi gue tadi, akhirnya gue ganti paket. Jadinya gue ambil paket behel clarity metal braces seharga IDR 4.000.000 dengan cashback IDR 500.000. Harga itu sudah didiskon 50% dari harga awal yang IDR 8.000.000.

Setelah itu gue pun dibuatkan surat rujukan untuk rontgen gigi panoramic dan cephalometri, juga sekalian dibuatin jadwal check up berikutnya untuk tahap scalling dan cabut gigi.

Awalnya gue mau langsung bayar cash untuk biaya paket nya. Tapi saat itu kartu dan m-banking gue kayaknya lagi bermasalah, jadi dananya belum masuk ke rekening klinik. Karena gue udah transfer dan udah sukses di mutasi rekening tapi transaksinya belum sukses. (Yang ini nanti gue jelasin di pos lain kalo ngga males).

Akhirnya karena uang yang udah terpotong itu belum balik ke rekening gue, gue pun bayar DP aja di hari itu. Dan memang disini bisa bayar DP dulu yah. Nanti pelunasannya pas pemasangan.

Untuk pasien baru, dikenakan biaya administrasi sebesar IDR 100.000, ini untuk bikin semacam kartu member gitu. Biar nanti pas kontrol bisa dapat diskon member. Tapi CRO (atau mba-mba yang di bagian admin) nya tawarin kok kalau kita mau hemat biaya pendaftaran sampai cukup bayar IDR 5.000 aja, caranya gampang banget. Tinggal bikin review positif tentang klinik ini dan kirim screenshoot review kita ke Whatsapp CRO nya. Langsung deh dapat potongan biaya pendaftaran sampai IDR 95.000.

Dari sini gue jadi tertarik banget buat bikin postingan tentang strategi marketing klinik favorit ini. Nanti ya kalau ada waktu kayaknya seru untuk dibahas.

Setelah itu rangkaian konsultasi dan pemeriksaan hari itu pun selesai. Gue tinggal rontgen dan balik lagi di jadwal check up berikutnya.


Enjoy next Part 2 : Me With My First Braces | Pakai Behel Pertama Kali. Cerita Pasang Behel Part 2 of 3 (Scalling, Cabut, Tambal)



 -- D Ark R Ain Bow--

 

0 comment:

Posting Komentar

Come share to us !!